Jakarta: Ribuan warga mengantre di RPTRA Pesona Tipar, Semper Barat, Cilincing, Jakarta Utara, pada Kamis, 14 September 2023. Mereka mengantre untuk nomor antrean sembako murah Kartu Jakarta Pintar Plus (KJP Plus) yang dibagikan besok.
Ada yang rela mengantre sejak subuh. Antrean yang didominasi ibu-ibu ini, mengular dari depan gerbang RPTRA Pesona Tipar hingga ke ujung Jalan Belibis III di lokasi. Mereka rela panas-panasan menunggu giliran gerbang dibuka agar dapat masuk ke RPTRA dan mendapat nomor mereka.
Imas, 36 tahun, warga Tipar Timur RT05/RW04 sudah mengantre dari jam 02.30 dini hari. Ia kecewa lantaran hingga pukul 09.30 masih mengantre dan petugas membatasi warga untuk masuk RPTRA.
"Saya enggak dapat apa-apa di sini. Seharusnya tuh pasar dibuka biar tidak begini. Sangat menyusahkan kalau begini," kata Imas.
Menurutnya, antrean seperti ini memang sudah sering di setiap bulannya. Begitu juga di wilayah Koja. Namun tetap ia kehabisan kuota.
"Jam 02.30 sama ibu saya mengantre di sini. Tadi belum penuh begini. Jadi yang belakang pada ke depan. Eh kuotanya habis. Kecewa lah kami enggak dapat apa-apa di sini. Jadi yang enggak antre dapat, yang belakangan pada duluan, sedangkan yang nunggu malah belakangan," kata Imas.
Jakarta: Ribuan warga mengantre di RPTRA Pesona Tipar, Semper Barat, Cilincing,
Jakarta Utara, pada Kamis, 14 September 2023. Mereka mengantre untuk nomor antrean sembako murah Kartu Jakarta Pintar Plus (
KJP Plus) yang dibagikan besok.
Ada yang rela mengantre sejak subuh. Antrean yang didominasi ibu-ibu ini, mengular dari depan gerbang RPTRA Pesona Tipar hingga ke ujung Jalan Belibis III di lokasi. Mereka rela panas-panasan menunggu giliran gerbang dibuka agar dapat masuk ke RPTRA dan mendapat nomor mereka.
Imas, 36 tahun, warga Tipar Timur RT05/RW04 sudah mengantre dari jam 02.30 dini hari. Ia kecewa lantaran hingga pukul 09.30 masih mengantre dan petugas membatasi warga untuk masuk RPTRA.
"Saya enggak dapat apa-apa di sini. Seharusnya tuh pasar dibuka biar tidak begini. Sangat menyusahkan kalau begini," kata Imas.
Menurutnya, antrean seperti ini memang sudah sering di setiap bulannya. Begitu juga di wilayah Koja. Namun tetap ia kehabisan kuota.
"Jam 02.30 sama ibu saya mengantre di sini. Tadi belum penuh begini. Jadi yang belakang pada ke depan. Eh kuotanya habis. Kecewa lah kami enggak dapat apa-apa di sini. Jadi yang enggak antre dapat, yang belakangan pada duluan, sedangkan yang nunggu malah belakangan," kata Imas.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(ADN)
