ilustrasi:ist
ilustrasi:ist

Todongan Senjata di Kantor Pos

Al Abrar • 04 April 2014 21:16
medcom.id, Jakarta: Jarum jam menunjukkan pukul 13.30 ketika rasa kantuk menyerang Karya Sena, Rabu siang itu (2/4).Padahal, Sena masih harus melayani masyarakat yang datang ke Kantor Pos.
 
Setelah meminta izin kepada Wijiastuti, rekannya yang juga petugas loket, Sena bergegas ke teras. Pria 50 tahun itu ingin menyeruput kopi, dan menikmati rokok di tempat yang biasa jadi parkiran motor itu. Sekitar setengah jam santai-santai, Sena lalu kembali ke meja pelayanan.
 
Sena bekerja di Kantor Pos yang terletak di Kayu Manis 8 RT 08/08 No 30, Matraman, Jakarta Timur. Kantor itu mulanya sebuah rumah yang disulap menjadi tempat pelayanan publik. Seperti kantor pos lain, kantornya Sena juga melayani masyarakat yang ingin mengirim surat/barang atau uang. Pembayaran tagihan telefon atau listrik juga dilayani.

Kantor Pos Cabang Kayu Manis hanya berukuran sekitar 12x6 meter.Bagian utama ruangan dipakai untuk pelayanan, sedangkan garasi di samping kiri diubah menjadi ruang tunggu.
 
Siang itu, seorang pria terlihat duduk-duduk di garasi. Ia sesekali memainkan HP. Sekitar 30 menit setelah Sena beranjak dari teras, Pria berjaket hitam itu mengenakan helm. Ia masuk ke ruangan dan memutari meja pelayanan. Tanpa basa-basi ia mendorong Wijiastuti.
 
"Ibu minggir," bentak pria itu seraya mendorong kursi Wijiastuti. Sejurus kemudian, pria berjaket hitam itu menodongkan pistol ke kepala Karya Sena, yang berada di sebelah kanannya.
 
Wijiastuti takut setengah mati. Ia tak sanggup berteriak. Dia gemetar melihat laki-laki yang sempat mendorong kursinya itu  mengacung-acungkan senjata.
 
Tanpa berkata-kata, tamu kasar itu memindahkan uang-uang yang berada di meja ke dalam tas hitamnya. Karya Sena tak dapat berbuat banyak. Badannya gemetar. Dia shock setelah ditodong senjata.
 
Selain Sena dan Wijiastuti, di kantor itu ada lima warga lain. Seorang Ibu beserta anaknya yang berusia 14 tahun juga panik. Secara spontan si ibu menarik anaknya dan berlari keluar kantor pos. Sementara perampok sudah berhasil menggasak uang Rp21.930 juta dan berlari keluar.  
 
Deny, warga Kayu Manis III kebetulan datang. Mendengar Karya Sena berteriak minta tolong, Deny, mengejar pelaku. Perampok itu ternyata memarkirkan motor sekitar 20 meter di sebelah kanan kantor pos, di depan sebuah warung kopi. Tetapi belum mencapai motor, Deny berhasil mencegatnya. Perampok sempat menodongkan senjatanya dan merampas motor Deny.
 
Deny tak ciut nyali. Saat perampok itu berusaha membawa lari motor, Deny menyergap dari belakang. Keduanya baku hantam. Pria bersenjata yang panik itu kemudian lari ke jembatan. Jaraknya sekitar 50 meter dari kantor pos.
 
Tetapi malang bagi perampok itu. Jembatan dipenuhi warga termasuk para tukang ojek. Sejumlah warga berteriak,"curanmor-curanmor." Meski begitu, Warga sempat ragu karena lelaki berjaket hitam itu membawa senjata. Sampai  seseorang di antara berani memukul perampok dengan ban bekas. Setelah penjahat itu tersungkur, warga langsung menghambur melayangkan bogem mentah dan tendangan.
 
Karya Sena juga berlari ke arah kerumunan. Ia melihat pria yang sempat menodongnya itu tergolek di tanah. Darah segar keluar dari kepalanya. Kaos kuningnya juga robek-robek dan penuh bercak darah.
 
Polisi yang tiba di lokasi langsung menggotongnya ke dalam mobil. Pria yang semula seperti pingsan itu justru bangun dan terkesan menantang. Warga yang kesal pun langsung kembali berebutan memberinya pelajaran kedua. Sebelum keadaan tambah parah, perampok yang diketahui berinisial VF (31) ini langsung dilarikan ke Rumah Sakit Polri.
 
Polisi bakal menjeratnya dengan pasal 365 KUHP dengan ancaman 7 tahun penjara. Sedangkan barang bukti senjata api, yang ternyata hanya mainan, disita polisi.Begitu juga motor Suzuki Thunder, serta uang hasil rampokan Rp21.930 juta.
 
Setelah ribut-ribut, Karya Sena tidak kembali bekerja. Dia dibawa polisi ke Polsek Matraman. Bila pagi ia melayani masyarakat,Rabu siang itu, gantian pertanyaan demi pertanyaan penyidik polisi yang harus ia ladeni. Pria berpeci putih itu dimintai keterangan sebagai saksi.  
 
"Ini sedang diselidiki. Apakah perampokan yang terjadi di Kantor Polisi Kayu Putih sekitar tiga bulan lalu juga dilakukan dia (VF). Ciri-cirinya fisiknya sama," bilang polisi kepada Sena. Di media-media, polisi juga menyebut VF adalah mantan pegawai lepas di kantor pos.
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(FIT)


TERKAIT

BERITA LAINNYA

FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan