medcom.id, Jakarta: Pemerintah DKI Jakarta mencanangkan program Sekolah Aman. Namun, Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama pesimistis program itu berjalan lancar. Sebab, masih banyak bangunan sekolah yang jelek.
Ahok menyesalkan implementasi program Sekolah Aman berjalan lambat. Ahok minta pejabat DKI khusus Dinas Pendidikan merasa malu. Sebab, 47 persen sekolah bangunannya masih jelek.
"Kita patut malu impelementasi sekolah aman berjalan lambat. DKI memalukan, bagaimana mau aman kalau bangunannya jelek. Anak sekolah bisa kena plafon, tangga yang rontok, belum lagi masalah kebersihan," kata Ahok saat pembukaan Deklarasi Program Rintisan Sekolah Aman di Balai Agung, Jalan Medan Merdeka Selatan, Jakarta Pusat, Selasa (19/1/2016).
Ahok mengatakan, sekolah di Jakarta masih banyak kekurangan. Salah satunya, ketersediaan sumber air bersih.
"Termasuk kesehatan, sekolah di DKI banyak yang belum punya sumber air bersih. Kami minta Kepala Dinas Pendidikan kerja keras. Saya tidak mau dengar ada sekolah jelek di Jakarta, sekolah tidak aman," ujarnya.
Ahok memerintahkan Dinas Bina Marga DKI membangun jembatan penyeberangan orang (JPO) di dekat sekolah dan perguruan tinggi. Sebab keselamatan siswa bisa terancam saat menyeberang jalan.
"Kita tidak mau gara-gara sistem keamanan tidak benar, satu siswa meninggal atau cacat. Padahal bisa jadi calon presiden," katanya.
Ahok berjanji kondisi sekolah di Ibu Kota lebih baik pada 2017. Tidak ada lagi anggaran siluman untuk alokasi pendidikan seperti di APBD 2015.
"2017 kita bersihkan anggarannya. Satu sekolah beli scanner Rp3,8 miliar, beli alat fitness hampir Rp2 miliar, beli UPS Rp6 miliar. Di kampung saya sudah jadi sekolah bagus harga itu," ujarnya.
medcom.id, Jakarta: Pemerintah DKI Jakarta mencanangkan program Sekolah Aman. Namun, Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama pesimistis program itu berjalan lancar. Sebab, masih banyak bangunan sekolah yang jelek.
Ahok menyesalkan implementasi program Sekolah Aman berjalan lambat. Ahok minta pejabat DKI khusus Dinas Pendidikan merasa malu. Sebab, 47 persen sekolah bangunannya masih jelek.
"Kita patut malu impelementasi sekolah aman berjalan lambat. DKI memalukan, bagaimana mau aman kalau bangunannya jelek. Anak sekolah bisa kena plafon, tangga yang rontok, belum lagi masalah kebersihan," kata Ahok saat pembukaan Deklarasi Program Rintisan Sekolah Aman di Balai Agung, Jalan Medan Merdeka Selatan, Jakarta Pusat, Selasa (19/1/2016).
Ahok mengatakan, sekolah di Jakarta masih banyak kekurangan. Salah satunya, ketersediaan sumber air bersih.
"Termasuk kesehatan, sekolah di DKI banyak yang belum punya sumber air bersih. Kami minta Kepala Dinas Pendidikan kerja keras. Saya tidak mau dengar ada sekolah jelek di Jakarta, sekolah tidak aman," ujarnya.
Ahok memerintahkan Dinas Bina Marga DKI membangun jembatan penyeberangan orang (JPO) di dekat sekolah dan perguruan tinggi. Sebab keselamatan siswa bisa terancam saat menyeberang jalan.
"Kita tidak mau gara-gara sistem keamanan tidak benar, satu siswa meninggal atau cacat. Padahal bisa jadi calon presiden," katanya.
Ahok berjanji kondisi sekolah di Ibu Kota lebih baik pada 2017. Tidak ada lagi anggaran siluman untuk alokasi pendidikan seperti di APBD 2015.
"2017 kita bersihkan anggarannya. Satu sekolah beli
scanner Rp3,8 miliar, beli alat
fitness hampir Rp2 miliar, beli UPS Rp6 miliar. Di kampung saya sudah jadi sekolah bagus harga itu," ujarnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(FZN)