medcom.id, Jakarta: Ratusan orang berbondong-bondong mendatangi sebuah lahan kosong di Jalan Bangau, Cilandak, Jakarta Selatan. Mereka datang untuk menggali tanah guna mendapatkan batu alam yang dapat dijadikan perhiasan berharga seperti batu cincin dan liontin.
Tak hanya pria dewasa, wanita separuh baya dan anak-anak pun ikut menggali tanah di lahan milik negara ini. Mereka berharap dapat menemukan batu alam yang memiliki nilai jual yang tinggi, jika telah diproses menjadi batu cincin dan perhiasan lainnya.
Bukan saja warga sekitar, mereka yang datang ke lahan ini juga berasal dari berbagai kawasan di Jakarta dan sekitarnya. Menurut warga, dahulu di lahan ini pernah berdiri sebuah rumah, oleh pemilik rumah. Beragam jenis batu alam ini awalnya digunakan untuk hiasan taman, sekaligus menjadi pagar penghalang luapan air selokan.
Namun setelah lahan ini dibeli oleh negara, bagunan rumah pun dirobohkan. Sementara batu-batu alam ini dibiarkan selama puluhan tahun. Batu alam di lahan ini awalnya ditemukan oleh seorang sopir truk yang sedang melepas lelah di lokasi ini, secara tidak sengaja ia menemukan batu alam yang biasa digunakan untuk perhiasan.
Dari kejadian itu, kabar pun dengan cepat menyebar ke beberapa wilayah, sementara seorang pencari batu hias asal Depok, Jawa Barat, Dede, mengatakan aktivitas pencarian batu di lahan ini telah berlangsung sekitar dua pekan lalu.
Menurutnya, di lokasi ini dapat ditemukan batu hias seperti panca warna, kecubung, serta batu-batu fosil lainnya yang memiliki nilai jual yang cukup tinggi. Banyaknya orang yang datang ke lokasi untuk mencari batu hias, maupun yang sekadar menghilangkan rasa penasaran saja mengakibatkan terjadinya penumpukan kendaraan di sekitar lokasi. Akibatnya jalan di sekitar lokasi mengalami kemacetan.
medcom.id, Jakarta: Ratusan orang berbondong-bondong mendatangi sebuah lahan kosong di Jalan Bangau, Cilandak, Jakarta Selatan. Mereka datang untuk menggali tanah guna mendapatkan batu alam yang dapat dijadikan perhiasan berharga seperti batu cincin dan liontin.
Tak hanya pria dewasa, wanita separuh baya dan anak-anak pun ikut menggali tanah di lahan milik negara ini. Mereka berharap dapat menemukan batu alam yang memiliki nilai jual yang tinggi, jika telah diproses menjadi batu cincin dan perhiasan lainnya.
Bukan saja warga sekitar, mereka yang datang ke lahan ini juga berasal dari berbagai kawasan di Jakarta dan sekitarnya. Menurut warga, dahulu di lahan ini pernah berdiri sebuah rumah, oleh pemilik rumah. Beragam jenis batu alam ini awalnya digunakan untuk hiasan taman, sekaligus menjadi pagar penghalang luapan air selokan.
Namun setelah lahan ini dibeli oleh negara, bagunan rumah pun dirobohkan. Sementara batu-batu alam ini dibiarkan selama puluhan tahun. Batu alam di lahan ini awalnya ditemukan oleh seorang sopir truk yang sedang melepas lelah di lokasi ini, secara tidak sengaja ia menemukan batu alam yang biasa digunakan untuk perhiasan.
Dari kejadian itu, kabar pun dengan cepat menyebar ke beberapa wilayah, sementara seorang pencari batu hias asal Depok, Jawa Barat, Dede, mengatakan aktivitas pencarian batu di lahan ini telah berlangsung sekitar dua pekan lalu.
Menurutnya, di lokasi ini dapat ditemukan batu hias seperti panca warna, kecubung, serta batu-batu fosil lainnya yang memiliki nilai jual yang cukup tinggi. Banyaknya orang yang datang ke lokasi untuk mencari batu hias, maupun yang sekadar menghilangkan rasa penasaran saja mengakibatkan terjadinya penumpukan kendaraan di sekitar lokasi. Akibatnya jalan di sekitar lokasi mengalami kemacetan.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(LAL)