medcom.id, Jakarta: Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (Kemenpan dan RB) meyakini sistem rekrutmen calon PNS yang diterapkan saat ini tidak tidak bisa dimanipulasi. Pasalnya Kemenpan dan RB telah membangun sistem berbasis IT.
"Teknis pelaksanaan (rekrutmen dan seleksi CPNS) sebetulnya sudah dikoridori sistem. Peluang menyimpang sangat kecil sekali," kata Kepala Biro Hukum, Komunikasi dan Informasi Publik Kemenpan dan RB Herman Suryatman kepada Metrotvnews.com, Jumat 21 Juli 2017.
Herman menjelaskan pihaknya menggunakan sistem computer assisted test (CAT) sejak 2013. Sistem ini adalah metode seleksi atau tes menggunakan komputer.
"Dengan sistem CAT ini, test kompetensi dasar tidak mungkin dimanipulasi. Tinggal masyarakatnya percaya diri, ikuti mekanisme, sistem yang ada, insya Allah yang akan masuk adalah yang berkompeten," ujar Herman.
Herman menyadari rekrutmen CPNS rawan penipuan dan penerimaan uang atau hadiah para oknum yang tidak bertanggung jawab. Itu lantaran minat masyarakat terhadap profesi PNS sangat tinggi.
Pada pembukaan CPNS formasi umum 2014, kata Herman, jumlah pendaftar mencapai 2,6 juta orang. Ini merupakan bukti minat masyarakat yang sangat tinggi.
Herman menegaskan, pemerintah sangat berkomitmen rekrutmen CPNS ini dapat berlangsung transparan, obyektif dan kompetitif. Sistem yang dibangun pemerintah dalam rekrutmen ini, diyakini tidak bisa dimanipulasi.
"Masyarakat harus mempersiapkan diri dengan baik karena dengan sistem CAT ini pada saat peserta mengikuti test, selesai test, nilainya sudah keluar. Dimonitor dan itu bisa diketahui oleh publik. Terbuka, transparan," ujar dia.
Meski demikian, Herman berterima kasih kepada Indonesia Corruption Watch (ICW) yang merilis hasil survei bahwa rekrutmen CPNS rentan praktek korupsi. Herman meminta semua pihak untuk mengawasi rekrutmen CPNS tahun ini dengan baik agar yang terpilih benar-benar putra-putri terbaik bangsa.
medcom.id, Jakarta: Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (Kemenpan dan RB) meyakini sistem rekrutmen calon PNS yang diterapkan saat ini tidak tidak bisa dimanipulasi. Pasalnya Kemenpan dan RB telah membangun sistem berbasis IT.
"Teknis pelaksanaan (rekrutmen dan seleksi CPNS) sebetulnya sudah dikoridori sistem. Peluang menyimpang sangat kecil sekali," kata Kepala Biro Hukum, Komunikasi dan Informasi Publik Kemenpan dan RB Herman Suryatman kepada
Metrotvnews.com, Jumat 21 Juli 2017.
Herman menjelaskan pihaknya menggunakan sistem computer assisted test (CAT) sejak 2013. Sistem ini adalah metode seleksi atau tes menggunakan komputer.
"Dengan sistem CAT ini, test kompetensi dasar tidak mungkin dimanipulasi. Tinggal masyarakatnya percaya diri, ikuti mekanisme, sistem yang ada, insya Allah yang akan masuk adalah yang berkompeten," ujar Herman.
Herman menyadari rekrutmen CPNS rawan penipuan dan penerimaan uang atau hadiah para oknum yang tidak bertanggung jawab. Itu lantaran minat masyarakat terhadap profesi PNS sangat tinggi.
Pada pembukaan CPNS formasi umum 2014, kata Herman, jumlah pendaftar mencapai 2,6 juta orang. Ini merupakan bukti minat masyarakat yang sangat tinggi.
Herman menegaskan, pemerintah sangat berkomitmen rekrutmen CPNS ini dapat berlangsung transparan, obyektif dan kompetitif. Sistem yang dibangun pemerintah dalam rekrutmen ini, diyakini tidak bisa dimanipulasi.
"Masyarakat harus mempersiapkan diri dengan baik karena dengan sistem CAT ini pada saat peserta mengikuti test, selesai test, nilainya sudah keluar. Dimonitor dan itu bisa diketahui oleh publik. Terbuka, transparan," ujar dia.
Meski demikian, Herman berterima kasih kepada Indonesia Corruption Watch (ICW) yang merilis hasil survei bahwa rekrutmen CPNS rentan praktek korupsi. Herman meminta semua pihak untuk mengawasi rekrutmen CPNS tahun ini dengan baik agar yang terpilih benar-benar putra-putri terbaik bangsa.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(FZN)