medcom.id Jakarta: Pemerintah Provinsi DKI Jakarta menjanjikan pelatihan keterampilan bagi warga rumah susun (rusun). Pelatihan diberikan agar warga bisa mendapatkan pekerjaan lebih baik.
"Kita evaluasi terus. Semua SKPD sudah kita perintahkan membuat program pelatihan. Latih masyarakat kita supaya terampil," kata Sekretaris Daerah DKI Jakarta, Saefullah, di Balai Kota Jakarta Pusat, Jumat 11 Agustus 2017
Sejumlah pelatihan yang dijanjikan antara lain pelatihan terampil potong rambut, terampil rias wajah, terampil menjahit, terampil tukang batu, dan terampil tukang kayu.
"Kalau sudah terampil gampang mendapatkan pekerjaan. Nanti pasti berdaya," ujarnya.
Dengan adanya pekerjaan, kata dia, pemprov berharap warga rusun ke depan tak kesulitan membayar iuran bulanan untuk membayar sewa rusun.
Baca: Masalah Ekonomi Sebabkan Warga Rusunawa Menunggak Sewa
Masalah ekonomi disebut sebagai fakor utama tingginya tunggakan sewa Rumah susun sederhana sewa (Rusunawa) di Jakarta. Pasalnya, mayoritas warga yang tinggal di rusunawa adalah Masyarakat Berpenghasilan Rendah (MPR).
"Faktor ekonomi memang paling banyak, makanya kita juga tidak bisa paksa bayar tunggakan karena kemampuan ekonomi orang beda-beda," ujar Nugraharyadi alias Medi, Kepala Unit Pengelola Rumah Susun (UPRS) Pinus Elok, Jakarta Timur saat ditemui Metrotvnews.com, Rabu 2 Agustus 2017.
medcom.id Jakarta: Pemerintah Provinsi DKI Jakarta menjanjikan pelatihan keterampilan bagi warga rumah susun (rusun). Pelatihan diberikan agar warga bisa mendapatkan pekerjaan lebih baik.
"Kita evaluasi terus. Semua SKPD sudah kita perintahkan membuat program pelatihan. Latih masyarakat kita supaya terampil," kata Sekretaris Daerah DKI Jakarta, Saefullah, di Balai Kota Jakarta Pusat, Jumat 11 Agustus 2017
Sejumlah pelatihan yang dijanjikan antara lain pelatihan terampil potong rambut, terampil rias wajah, terampil menjahit, terampil tukang batu, dan terampil tukang kayu.
"Kalau sudah terampil gampang mendapatkan pekerjaan. Nanti pasti berdaya," ujarnya.
Dengan adanya pekerjaan, kata dia, pemprov berharap warga rusun ke depan tak kesulitan membayar iuran bulanan untuk membayar sewa rusun.
Baca: Masalah Ekonomi Sebabkan Warga Rusunawa Menunggak Sewa
Masalah ekonomi disebut sebagai fakor utama tingginya tunggakan sewa Rumah susun sederhana sewa (Rusunawa) di Jakarta. Pasalnya, mayoritas warga yang tinggal di rusunawa adalah Masyarakat Berpenghasilan Rendah (MPR).
"Faktor ekonomi memang paling banyak, makanya kita juga tidak bisa paksa bayar tunggakan karena kemampuan ekonomi orang beda-beda," ujar Nugraharyadi alias Medi, Kepala Unit Pengelola Rumah Susun (UPRS) Pinus Elok, Jakarta Timur saat ditemui
Metrotvnews.com, Rabu 2 Agustus 2017.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(UWA)