Jakarta: Pengelola Gedung Bank BRI Tjahjo Wibowo ragu untuk mengikuti arahan Gubernur DKI Anies Baswedan terkait pembongkaran pagar untuk penataan trotoar kawasan Sudirman-MH Thamrin. Pembongkaran dikhawatirkan menurun kualitas pengamanan gedung.
"Tidak hanya kami, kemarin saat sosialisasi di Balai Kota ada juga beberapa gedung lainnya yang mempertanyakan terkait pembongkaran pagar. Apalagi lembaga keuangan," kata Tjahjo Wibowo, pengelola gedung, di kantornya, Jalan Jenderal Sudirman, Jakarta Pusat, Kamis 8 Maret 2018.
Menurut dia, saat sosialisasi, Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan berharap pengelola gedung di sepanjang Jalan Sudirman-Thamrin mau mengubah desain pagarnya. Perubahan itu dengan mengganti pagar tembok menjadi tanaman dan kolam.
"Sebetulnya pagar kami tidak tinggi. Kami tidak akan bongkar pagar, tetapi kami akan kamuflase dengan tanaman. Maka nanti tetap menjadi satu kesatuan," ungkap Tjahjo.
Pengelola Gedung Plaza Sentral Yosa Rizal juga mengatakan hal yang sama. Dia mempertanyakan apakah pemerintah akan menjamin keamanan bila pagar dibongkar dan diganti dengan tanaman atau kolam.
"Itu yang kami pertimbangkan, dari sisi keamanannya. Dulu pernah terjadi pada Bank Danamon, pagarnya dibongkar jadi banyak yang nongkrong, duduk-duduk akhirnya ditutup lagi," ujar Yosa.
Baca: Pohon di Sudirman-Thamrin akan Dipindah ke Waduk Pluit
Terkait perombakan trotoar, para pengelola gedung secara menyeluruh mendukung program pemerintah. Mereka menilai penataan trotoar adalah program yang baik demi perkembangan kota yang lebih nyaman.
"Dengan penataan trotoar itu, area ini akan menjadi lebih ramah. Betul-betul kita ingin menyebut, ya ini lah Jakarta yang sekarang," ucap Tjahjo.
Trotoar Jalan Jenderal Sudirman-Jalan MH Thamrin akan dilebarkan hingga 10 meter. Proyek itu didanai dari sisa kompensasi koefisien lantai bangunan (KLB) Simpang Susun Semanggi. Trotoar ini nantinya akan menjadi bagian untuk akses masuk ke stasiun bawah tanah.
Jakarta: Pengelola Gedung Bank BRI Tjahjo Wibowo ragu untuk mengikuti arahan Gubernur DKI Anies Baswedan terkait pembongkaran pagar untuk penataan trotoar kawasan Sudirman-MH Thamrin. Pembongkaran dikhawatirkan menurun kualitas pengamanan gedung.
"Tidak hanya kami, kemarin saat sosialisasi di Balai Kota ada juga beberapa gedung lainnya yang mempertanyakan terkait pembongkaran pagar. Apalagi lembaga keuangan," kata Tjahjo Wibowo, pengelola gedung, di kantornya, Jalan Jenderal Sudirman, Jakarta Pusat, Kamis 8 Maret 2018.
Menurut dia, saat sosialisasi, Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan berharap pengelola gedung di sepanjang Jalan Sudirman-Thamrin mau mengubah desain pagarnya. Perubahan itu dengan mengganti pagar tembok menjadi tanaman dan kolam.
"Sebetulnya pagar kami tidak tinggi. Kami tidak akan bongkar pagar, tetapi kami akan kamuflase dengan tanaman. Maka nanti tetap menjadi satu kesatuan," ungkap Tjahjo.
Pengelola Gedung Plaza Sentral Yosa Rizal juga mengatakan hal yang sama. Dia mempertanyakan apakah pemerintah akan menjamin keamanan bila pagar dibongkar dan diganti dengan tanaman atau kolam.
"Itu yang kami pertimbangkan, dari sisi keamanannya. Dulu pernah terjadi pada Bank Danamon, pagarnya dibongkar jadi banyak yang nongkrong, duduk-duduk akhirnya ditutup lagi," ujar Yosa.
Baca: Pohon di Sudirman-Thamrin akan Dipindah ke Waduk Pluit
Terkait perombakan trotoar, para pengelola gedung secara menyeluruh mendukung program pemerintah. Mereka menilai penataan trotoar adalah program yang baik demi perkembangan kota yang lebih nyaman.
"Dengan penataan trotoar itu, area ini akan menjadi lebih ramah. Betul-betul kita ingin menyebut, ya ini lah Jakarta yang sekarang," ucap Tjahjo.
Trotoar Jalan Jenderal Sudirman-Jalan MH Thamrin akan dilebarkan hingga 10 meter. Proyek itu didanai dari sisa kompensasi koefisien lantai bangunan (KLB) Simpang Susun Semanggi. Trotoar ini nantinya akan menjadi bagian untuk akses masuk ke stasiun bawah tanah.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(OGI)
