medcom.id, Jakarta: Pemerintah DKI Jakarta mengakui kabel di bawah tanah berantakan. Penempatan kabel di saluran air diduga salah satu penyebab banjir.
Saat hujan, sampah banyak yang tersangkut di kabel yang ditempatkan di saluran air. Arus air pun menjadi terhambat.
Kepala Dinas Tata Air DKI Teguh Hendrawan menyatakan, banyak pihak swasta yang tidak koordinasi dengan pemerintah sebelum memasang kabel di bawah tanah. Sehingga, banyak kabel yang berantakan.
"Kebanyakan dari mereka (perusahaan swasta) main pasang saja," kata Teguh kepada Metrotvnews.com, Rabu (27/1/2016).
Pekerja menyelesaikan proyek pemindahan jaringan kabel di kawasan Dukuh Atas, Jakarta Pusat, Selasa 22 Juli 2014. Foto: MI/Immanuel Antonius
Selain itu, menurut Teguh, pemasangan kabel di bawah tanah tidak memerhatikan kepentingan umum. Pemasangan kabel sembarangan kerap menghambat pengguna jalan.
"Kondisi itu hampir terjadi di semua wilayah DKI," ujar Teguh.
Menurut Teguh, sulit untuk menentukan siapa yang bertanggung jawab atas kondisi kabel yang berantakan. Teguh meminta perusahaan swasta tidak egois saat memasang kabel, tapi juga memperhatikan kepentingan umum.
"Aturannya kan harus ada di bawah tali air. Tapi ini ibaratnya kan jadi tali yang menghalangi air. Itu sudah terjadi bertahun-tahun," terang Teguh.
Bekas galian kabel bawah tanah di Jalan HR Rasuna Sahid, Jakarta Selatan. Foto: MI
Teguh mengatakan, pemasangan kabel yang berantakan salah satu penyebab banjir di Jakarta. Penempatan kabel secara sembrono di antaranya di Jalan Gatot Subroto, Jalan Jenderal Sudirman, dan Jalan M.H. Thamrin.
Seperti diketahui, sepasang kekasih Siti Nurhayati dan Niko Adelai meninggal setelah tersetrum aliran listri di sekitar halte di Jalan Mangga Dua Raya, Jakarta Pusat, Rabu dinihari 30 Desember 2015. Diduga ada kabel di bawah tanah yang terkelupas.
Kabel bawah tanah meledak di kawasan Mangga Besar, Jakarta Barat, Rabu 21 Agustus 2013. Foto: MI/Immanuel Antonius
medcom.id, Jakarta: Pemerintah DKI Jakarta mengakui kabel di bawah tanah berantakan. Penempatan kabel di saluran air diduga salah satu penyebab banjir.
Saat hujan, sampah banyak yang tersangkut di kabel yang ditempatkan di saluran air. Arus air pun menjadi terhambat.
Kepala Dinas Tata Air DKI Teguh Hendrawan menyatakan, banyak pihak swasta yang tidak koordinasi dengan pemerintah sebelum memasang kabel di bawah tanah. Sehingga, banyak kabel yang berantakan.
"Kebanyakan dari mereka (perusahaan swasta) main pasang saja," kata Teguh kepada
Metrotvnews.com, Rabu (27/1/2016).
Pekerja menyelesaikan proyek pemindahan jaringan kabel di kawasan Dukuh Atas, Jakarta Pusat, Selasa 22 Juli 2014. Foto: MI/Immanuel Antonius
Selain itu, menurut Teguh, pemasangan kabel di bawah tanah tidak memerhatikan kepentingan umum.
Pemasangan kabel sembarangan kerap menghambat pengguna jalan.
"Kondisi itu hampir terjadi di semua wilayah DKI," ujar Teguh.
Menurut Teguh, sulit untuk menentukan siapa yang bertanggung jawab atas kondisi kabel yang berantakan. Teguh meminta perusahaan swasta tidak egois saat memasang kabel, tapi juga memperhatikan kepentingan umum.
"Aturannya kan harus ada di bawah tali air. Tapi ini ibaratnya kan jadi tali yang menghalangi air. Itu sudah terjadi bertahun-tahun," terang Teguh.

Bekas galian kabel bawah tanah di Jalan HR Rasuna Sahid, Jakarta Selatan. Foto: MI
Teguh mengatakan, pemasangan kabel yang berantakan salah satu penyebab banjir di Jakarta. Penempatan kabel secara sembrono di antaranya di Jalan Gatot Subroto, Jalan Jenderal Sudirman, dan Jalan M.H. Thamrin.
Seperti diketahui, sepasang kekasih Siti Nurhayati dan Niko Adelai meninggal setelah tersetrum aliran listri di sekitar halte di Jalan Mangga Dua Raya, Jakarta Pusat, Rabu dinihari 30 Desember 2015. Diduga ada kabel di bawah tanah yang terkelupas.

Kabel bawah tanah meledak di kawasan Mangga Besar, Jakarta Barat, Rabu 21 Agustus 2013. Foto: MI/Immanuel Antonius Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(TRK)