"Penyebabnya bisa dua hal, karena calonnya dan komunikasinya. Kita coba (ganti) calonnya dulu. Ditawarkanlah solusi alternatif. Kalo misalnya empat nama ini dipilih salah satu, saya yakin jalan," kata Syarif di DPRD DKI, Jakarta Pusat, Selasa, 26 November 2019.
Syarif optimistis penetapan wagub DKI akan berjalan setelah salah satu dari empat calon yang disodorkan Gerindra dipilih. PKS juga menentukan satu dari dua calon yang mereka punya.
Bagaimana tanggapan anda mengenai artikel ini?
"Seminggu kelar (penetapan wagub) kalau sudah cocok. Cocok segala sesuatunya," ucap Syarif.
Dia berharap PKS berbesar hati membuka peluang calon baru. Mandeknya proses pemilihan tetap harus dievaluasi.
"Dengan harapan kebesaran jiwa, ketenangan jiwa dan kebesaran hati (PKS) untuk rakyat Jakarta," imbuh Syarif.
Wakil Ketua DPRD DKI Jakarta Abdurrahman Suhaimi menegaskan kandidat calon wakil gubernur (wagub) DKI Jakarta masih milik Partai Keadilan Sejahtera (PKS). PKS dan Gerindra terus berkoordinasi terkait kursi nomor dua di ibu kota tersebut.
Hingga saat ini masih ada dua nama yang diajukan sebagai wagub DKI, yakni Agung Yulianto dan Ahmad Syaikhu. Tidak ada pembahasan nama baru dari Gerindra. PKS dan Gerindra optimistis nama wagub DKI sudah matang sebelum 2020.
"Mudah-mudahan tahun ini selesai," kata Suhaimi.
Pemilihan wagub berlangsung alot di DPRD DKI. Hingga anggota DPRD 2014-2019 turun jabatan, cawagub terpilih belum ditentukan.
Gerindra kemudian menyodorkan empat cawagub, yaitu Sekretaris Daerah DKI Saefullah, Dewan Penasihat Gerindra Arnes Lukman, Wakil Ketua Umum Gerindra Ferry J Juliantono, dan Wakil Sekretaris Jenderal Gerindra Ahmad Riza Patria. Mereka tengah menunggu restu PKS.
(DRI)