Jakarta: Dinas Kesehatan DKI Jakarta mengidentifikasi warga yang memiliki penyakit penyerta atau kormobid untuk mengantisipasi penularan covid-19. Penderita komorbid rentan tertular virus menular tersebut.
Dinas Kesehatan Widyastuti menuturkan, DKI mengawasi kelompok berisiko itu dengan sebuah aplikasi khusus. Setiap warga Ibu Kota yang masuk kelompok renta terdata dalam sistem tersebut.
"Indikator misal lanjut usia lebih dari 60 tahun, lalu penyakit bawaan seperti diabetes melitus. Ada stroke, gangguan ginjal, cancer, ibu hamil, kami petakan," ungkap Widyastuti dalam tayangan Youtube BNPB, Jakarta, Rabu, 5 Agustus 2020.
Jika pihaknya menemukan kasus covid-19 dari kelompok berisiko, tim gugus tugas tingkat RW dan puskesmas akan segera melacak kasus tersebut. Petugas kesehatan akan melakukan active case finding (ACF) agar mencegah persebaran virus menjadi lebih cepat.
Namun, ia menyayangkan upaya pemerintah mencegah penyebaran covid-19 kadang tidak didukung masyarakat. Dia menyebuat masih banyak warga Jakarta yang tidak menganggap covid-19 sebagai ancaman.
"Masih menganggap covid-19 itu nanti selesai sendiri," kata Widyastuti.
Jakarta: Dinas Kesehatan DKI Jakarta mengidentifikasi warga yang memiliki penyakit penyerta atau kormobid untuk mengantisipasi penularan covid-19. Penderita komorbid rentan tertular virus menular tersebut.
Dinas Kesehatan Widyastuti menuturkan, DKI mengawasi kelompok berisiko itu dengan sebuah aplikasi khusus. Setiap warga Ibu Kota yang masuk kelompok renta terdata dalam sistem tersebut.
"Indikator misal lanjut usia lebih dari 60 tahun, lalu penyakit bawaan seperti diabetes melitus. Ada stroke, gangguan ginjal, cancer, ibu hamil, kami petakan," ungkap Widyastuti dalam tayangan Youtube BNPB, Jakarta, Rabu, 5 Agustus 2020.
Jika pihaknya menemukan kasus covid-19 dari kelompok berisiko, tim gugus tugas tingkat RW dan puskesmas akan segera melacak kasus tersebut. Petugas kesehatan akan melakukan
active case finding (ACF) agar mencegah persebaran virus menjadi lebih cepat.
Namun, ia menyayangkan upaya pemerintah mencegah penyebaran covid-19 kadang tidak didukung masyarakat. Dia menyebuat masih banyak warga Jakarta yang tidak menganggap covid-19 sebagai ancaman.
"Masih menganggap covid-19 itu nanti selesai sendiri," kata Widyastuti.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(SUR)