"Saya mendukung keputusan pusat untuk melakukan pengetatan secara integral di Jabodetabek dan Jawa-Bali," kata Anies dalam video YouTube resmi Pemprov DKI, Sabtu, 9 Januari 2021.
Anies menyebut Jakarta dan daerah penyangga saling berpengaruh dalam penanganan pandemi. Ia memaparkan selama Desember 2020, 26 persen dari 63.742 kasus aktif covid-19 di Jakarta adalah warga Bodetabek. Sementara itu, 74 persen kasus aktif merupakan warga Jakarta.
Bagaimana tanggapan anda mengenai artikel ini?
(Baca: Kasus Covid-19 di Jakarta Melonjak karena Klaster Usai Nataru)
Begitu juga dengan fasilitas kesehatan. Sebanyak 72-76 persen pasien yang dirawat di rumah sakit Jakarta adalah warga Ibu Kota. Kemudian, 17-18 persen warga Bodetabek, dan sisanya dari luar Jakarta.
"Ini artinya, kita satu kawasan sudah terintegrasi," tutur dia.
Anies menilai perlu ada pengendalian bersama. Khususnya, pengawasan dan pembatasan secara simetris.
Pasalnya, bila satu daerah masih berkegiatan, sementara daerah lain pengetatan, maka pemutusan mata rantai covid-19 tak optimal. "Jadi kita sangat mendukung dan kita berharap masyarakat dan pemerintah kerja sama-sama untuk memastikan bahwa ini bisa efektif," kata dia.
(REN)