Sejumlah warga antre untuk mencairkan dana Kartu Jakarta Pintar (KJP) di kantor Cabang Bank DKI Otista, Jakarta. (Foto:MI/Angga)
Sejumlah warga antre untuk mencairkan dana Kartu Jakarta Pintar (KJP) di kantor Cabang Bank DKI Otista, Jakarta. (Foto:MI/Angga)

Orangtua Ingin Sistem KJP Seperti Dulu

LB Ciputri Hutabarat • 10 Juni 2015 16:36
medcom.id, Jakarta: Orangtua murid meminta sistem pencairan dana Kartu Jakarta Pintar (KJP) dikembalikan seperti dulu (tiap enam bulan). Pencairan yang dicicil Rp50 ribu per minggu diyakini tak bisa digunakan untuk membeli keperluan sekolah, seperti tas dan seragam yang diperlukan saat tahun ajaran baru.
 
"Saya minta gubernur balikin lagi kayak dulu, lebih efektif, lebih banyak gunanya ketimbang sekarang," kata Rusmiati, 38, warga Jalan Batu Tulis yang memiliki anak duduk di kelas III SD kepada Metrotvews.com, Rabu (10/6/2015).
 
Menurut Rusmiati, dana Rp50 ribu hanya cukup untuk ongkos sekolah. Padahal, masih banyak kebutuhan lain yang diperlukan.
 
"Rp50 ribu hanya cukup untuk ongkos saya dan anak ke sekolah. Padahal masih banyak kebutuhan sekolah lainnya yang sangat penting, sepatu, seragam. Uangnya dari mana? Kalau dulu kan uang dari KJP," ujarnya.
 
Meskipun jika dikumulatif nominal KJP yang diterima sama, namun Rusmiati mengaku kesusahan.
"Sama saja bohong kalau kita nabung-nabung ke celengan buat enam bulan ke depan. Toh kita ambil lagi, kenapa enggak sekali semua," tukasnya.
 
Dulu, siswa SD menerima KJP Rp 1.080.000 per enam bulan. Kini siswa hanya diperbolehkan mencairkan dan Rp50 ribu per minggu. Gunanya, agar dana yang dikeluarkan lebih tepat sasaran untuk kebutuhan siswa.
 
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(FZN)


TERKAIT

BERITA LAINNYA

FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan