medcom.id, Jakarta: Rapat pimpinan gabungan DPRD bersama Pemprov DKI Jakarta membahas RAPBD 2015 tak kunjung dimulai. Rapat sedianya dimulai pukul 14.30 WIB, molor hingga dua jam lebih.
Pantauan Metrotvnews.com, beberapa pimpinan DPRD dan anggota Badan Anggaran tampak mendatangi ruang rapat. Namun, mereka beranjak meninggalkan ruangan karena rapat tak kunjung dimulai.
Ketua Fraksi Demokrat-PAN, Lucky Sastrawiria mengatakan dirinya tak yakin RAPBD DKI 2015 akan disahkan. Sebab, hingga saat ini Tim Anggaran Pemerintah Daerah (TAPD) DKI belum menyerahkan salinan dokumen RAPBD untuk dibahas.
"Mungkin kita kembalikan pada Pak Ahok (Gubernur DKI). Insya Allah pergub (peraturan gubernur)," ujarnya di Gedung DPRD DKI Jakarta, Jalan Kebon Sirih, Jakarta Pusat, Jumat (20/3/2015).
Kalau Ahok mengeluarkan pergub, artinya pemerintah DKI menggunakan anggaran 2014.
Wakil Ketua DPRD DKI Jakarta, Abraham Lunggana mengatakan hal yang sama. Dia menyalahkan eksekutif karena belum menyerahkan rincian RAPBD.
"Bagiamana kami mau bahas kalau tidak dikasih rinciannya, hardcopy-nya," tukas pria yang akrab disapa Lulung.
medcom.id, Jakarta: Rapat pimpinan gabungan DPRD bersama Pemprov DKI Jakarta membahas RAPBD 2015 tak kunjung dimulai. Rapat sedianya dimulai pukul 14.30 WIB, molor hingga dua jam lebih.
Pantauan
Metrotvnews.com, beberapa pimpinan DPRD dan anggota Badan Anggaran tampak mendatangi ruang rapat. Namun, mereka beranjak meninggalkan ruangan karena rapat tak kunjung dimulai.
Ketua Fraksi Demokrat-PAN, Lucky Sastrawiria mengatakan dirinya tak yakin RAPBD DKI 2015 akan disahkan. Sebab, hingga saat ini Tim Anggaran Pemerintah Daerah (TAPD) DKI belum menyerahkan salinan dokumen RAPBD untuk dibahas.
"Mungkin kita kembalikan pada Pak Ahok (Gubernur DKI). Insya Allah pergub (peraturan gubernur)," ujarnya di Gedung DPRD DKI Jakarta, Jalan Kebon Sirih, Jakarta Pusat, Jumat (20/3/2015).
Kalau Ahok mengeluarkan pergub, artinya pemerintah DKI menggunakan anggaran 2014.
Wakil Ketua DPRD DKI Jakarta, Abraham Lunggana mengatakan hal yang sama. Dia menyalahkan eksekutif karena belum menyerahkan rincian RAPBD.
"Bagiamana kami mau bahas kalau tidak dikasih rinciannya, hardcopy-nya," tukas pria yang akrab disapa Lulung.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(TRK)