medcom.id, Jakarta: Banjir setinggi 50 centimeter (cm) merendam puluhan rumah di Mampang Prapatan 13, Mampang, Jakarta Selatan. Air mulai menggenangi rumah-rumah warga sejak dini hari tadi.
"Air mulai menggenangi rumah pukul 03.00 WIB. Sekitar 50 cm," kata salah satu warga Mampang Prapatan 13, Mohammad Arif Rahman saat dihubungi Metrotvnews.com, Kamis (21/4/2016).
Saat ini warga masih bertahan di rumah. Sementara warga yang memiliki rumah bertingkat, memilih untuk beraktivitas di lantai dua. "Agak sulit untuk keluar rumah, karena banjir memang cukup tinggi. Beberapa warga memilih untuk menggunakan gerobak untuk berangkat ke kantor," paparnya.
Banjir kali ini, adalah banjir yang pertama kalinya terjadi di tahun ini. Banjir biasanya datang tahun kemarin, di Februari. "Ini karena kali yang berada di dekat pemukiman meluap, biasanya kalau hujan tidak kembali turun akan cepat surut," imbuhnya.
Sejumlah wilayah di Jakarta tergenang banjir, akibat hujan lebat yang mengguyur Ibu Kota. Di Jakarta Selatan, genangan air terpantau cukup tinggi di beberapa titik.
Di kawasan Cilandak, setidaknya ada dua wilayah tergenang banjir mencapai satu meter. Beberapa di antaranya Kelurahan Cilandak Timur, tepatnya di Sekolah Nederland International School(NIS) dan Jalan Jeruk Purut Cilandak Timur, Pasar Minggu, Jakarta Selatan.
Menurut Sulaiman, warga Jalan Jeruk Purut saat ini mengungsi ke tempat lebih tinggi. Warga juga telah membuat dapur umum di lokasi yang lebih aman.
Hingga pagi tadi, beberapa kawasan lain di Jakarta Selatan juga terpantau banjir. Di dekat Pasar Jagal, Warung Buncit misalnya, jalanan sempat tak bisa dilintasi sepeda motor lantaran tinggi air mencapai 100 cm.
Kendaraan juga melambat di Jalan Raya Pejaten lantaran ketinggian air mencapai 10-30 cm. Beberapa kendaraan roda dua yang memaksa melintas pun mogok.
Jalan Bangka, Mampang, bahkan ditutup lantaran ketinggian air mencapai 40 cm. Sementara itu, di Kemang Utara, tepatnya di dekat SMA 60, air menggenang dengan ketinggian 80 cm.
medcom.id, Jakarta: Banjir setinggi 50 centimeter (cm) merendam puluhan rumah di Mampang Prapatan 13, Mampang, Jakarta Selatan. Air mulai menggenangi rumah-rumah warga sejak dini hari tadi.
"Air mulai menggenangi rumah pukul 03.00 WIB. Sekitar 50 cm," kata salah satu warga Mampang Prapatan 13, Mohammad Arif Rahman saat dihubungi
Metrotvnews.com, Kamis (21/4/2016).
Saat ini warga masih bertahan di rumah. Sementara warga yang memiliki rumah bertingkat, memilih untuk beraktivitas di lantai dua. "Agak sulit untuk keluar rumah, karena banjir memang cukup tinggi. Beberapa warga memilih untuk menggunakan gerobak untuk berangkat ke kantor," paparnya.
Banjir kali ini, adalah banjir yang pertama kalinya terjadi di tahun ini. Banjir biasanya datang tahun kemarin, di Februari. "Ini karena kali yang berada di dekat pemukiman meluap, biasanya kalau hujan tidak kembali turun akan cepat surut," imbuhnya.
Sejumlah wilayah di Jakarta tergenang banjir, akibat hujan lebat yang mengguyur Ibu Kota. Di Jakarta Selatan, genangan air terpantau cukup tinggi di beberapa titik.
Di kawasan Cilandak, setidaknya ada dua wilayah tergenang banjir mencapai satu meter. Beberapa di antaranya Kelurahan Cilandak Timur, tepatnya di Sekolah Nederland International School(NIS) dan Jalan Jeruk Purut Cilandak Timur, Pasar Minggu, Jakarta Selatan.
Menurut Sulaiman, warga Jalan Jeruk Purut saat ini mengungsi ke tempat lebih tinggi. Warga juga telah membuat dapur umum di lokasi yang lebih aman.
Hingga pagi tadi, beberapa kawasan lain di Jakarta Selatan juga terpantau banjir. Di dekat Pasar Jagal, Warung Buncit misalnya, jalanan sempat tak bisa dilintasi sepeda motor lantaran tinggi air mencapai 100 cm.
Kendaraan juga melambat di Jalan Raya Pejaten lantaran ketinggian air mencapai 10-30 cm. Beberapa kendaraan roda dua yang memaksa melintas pun mogok.
Jalan Bangka, Mampang, bahkan ditutup lantaran ketinggian air mencapai 40 cm. Sementara itu, di Kemang Utara, tepatnya di dekat SMA 60, air menggenang dengan ketinggian 80 cm.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(YDH)