"Ya jadi itu sudah kami minta kepada Dinkes untuk lebih berhati-hati dan lebih memperhatikan apa yang terjadi, kan masih dalam proses ya. Kita tunggu hasilnya apakah betul dugaan hepatitis akut atau ada penyebab lain dugaan terhadap kematian anak," kata Ariza di Balai Kota DKI, Senin malam, 9 Mei 2022.
Warga DKI Jakarta diminta tak khawatir, pasalnya fasilitas kesehatan di Jakarta sudah mumpuni. Kemudian, pelayanan kesehatan serta kemampuan tenaga medis di Ibu Kota pun sangat baik. Ariza memastikan bila ditemukan gejala serupa hepatitis segera ditangani dengan baik.
Bagaimana tanggapan anda mengenai artikel ini?
"Termasuk juga dukungan terhadap pemerintah pusat, tentu kita berharap tidak ada masalah yang mendasar menjadi penyebab kematian seorang maupun bayi. Itu harapan kita bersama. Dinkes sedang mengecek kembali apa yang menjadi penyebabnya," tutur dia.
Baca: 15 Kasus Hepatitis Akut Terdeteksi di Indonesia
Sebelumnya, pemerintah mencatat ada lima kematian anak yang diduga karena hepatitis akut misterius. Kematian kelima menimpa seorang bayi di Sumatra Barat.
Gejala yang dialami sebelum meninggal, yakni penyakit kuning, demam, serta gangguan pencernaan. Namun, pemerintah pusat masih melakukan investigasi terkait penyebab pasti kematian lima anak tersebut.