Sejumlah kendaraan melaju di kawasan 3 in 1 di Jalan Gatot Subroto, Senayan, Jakarta, Jumat 1 April 2016. Antara Foto/Reno Esnir
Sejumlah kendaraan melaju di kawasan 3 in 1 di Jalan Gatot Subroto, Senayan, Jakarta, Jumat 1 April 2016. Antara Foto/Reno Esnir

Ada atau Tidak 3 in 1, Jakarta Tetap Macet

Ilham wibowo • 05 April 2016 10:54
medcom.id, Jakarta: Arus lalu lintas di Jakarta dinilai tidak berubah dengan atau tanpa sistem 3 in 1. Pengendara merasa sistem 3 in 1 tidak efektif mengurangi kemacetan pada jam sibuk.
 
Hari ini hingga sepekan, Pemerintah DKI Jakarta menguji coba penghapusan jalur 3 in 1. Damuri, 56, pengendara mobil, menanggapi dingin uji coba ini.
 
Damuri tidak akan menyesalkan bila memang nanti pemerintah menghapus kebijakan 3 in 1. Ia juga tidak khawatir ruas jalan tertentu di Jakarta akan makin macet.

Sebab, menurut dia, adanya kebijakan 3 in 1 tidak menghalangi masyarakat menggunakan kendaraan pribadi. Alhasil, arus lalu lintas di Ibu Kota tetap macet, terutama pagi dan sore hari.
 
"Sebenarnya ada atau tidak 3 in 1, jalan di jam sibuk seperti ini ya tetap macet," kata Damuri kepada Metrotvnews.com, di kawasan Semanggi, Jakarta Selatan, Selasa (5/4/2016).
 
Dia mengatakan, saat sistem 3 in 1 berlaku di ruas jalan tertentu pukul 07.00-10.00 dan 16.30-19.00 WIB, macet pindah ke jalan lain. Ketika sistem 3 in 1 selesai, jalan protokol kembali macet.
 
Menurut Damuri, pengendara menyiasati jalur 3 in 1 dengan menyewa joki. Mobil yang awalnya hanya berisi satu atau dua orang, dengan menyewa seorang joki bisa melalui jalur 3 in 1.
 
"Mungkin yang biasanya di jalur 3 in 1 pakai joki atau cari jalur lain, sekarang (saat uji coba penghapusan) malah tumpah lewat Jalan Sudirman atau kawasan 3 in 1 lainnya," ujar Damuri.
 
Hasil uji coba penghapusan jalur 3 in 1 pagi menunjukkan ada peningkatan kepadatan kendaraan di beberapa titik. "Seperti dari arah Slipi ke Semanggi, dari Pancoran ke Semanggi mengalami peningkatan," kata Kasubdit Bin Gakkum Polda Metro Jaya AKBP Budiyanto kepada Metrotvnews.com.
 
Pantauan Metrotvnews.com, pukul 09.00 WIB kendaraan roda empat antre di jembatan Semanggi. Kemacetan lalu lintas terjadi dari arah Jalan S Parman menuju Jalan Jenderal Sudirman. Begitu pula lalu lintas di Jalan Gatot Subroto.
 
Budiyanto berharap, hasil uji coba ini objektif. Menurutnya, analisa hasil uji coba akan menjadi acuan pemerintah dan Kepolisian dalam memutuskan kebijakan 3 in 1 dilanjutkan atau dihapus.
 
"Kalau seandainya dalam uji coba ini terjadi kepadatan yang luar biasa, 3 in 1 akan tetap diberlakukan atau program lain seperti ERP (electronic road pricing)," kata Budiyanto.
 
Kebijakan 3 in 1 dibuat saat DKI Jakarta dipimpin Sutiyoso. 3 in 1 berlaku di Jalan Sisingamangaraja, Jalan Jenderal Sudirman, Jalan MH Thamrin, Jalan Medan Merdeka Barat, dan sebagian Jalan Jenderal Gatot Subroto.
 
Setelah belasan tahun berlaku, Ahok menilai, kebijakan ini tidak berdampak besar mengurangi macet di ruas jalan tersebut. Keinginan Ahok menghapus 3 in 1 semakin kuat setelah Polres Jakarta Selatan mengungkap kasus eksploitasi anak oleh joki 3 in 1.
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(TRK)


TERKAIT

BERITA LAINNYA

FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan