Jakarta: Kontrol Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) transisi di DKI Jakarta diminta diperkuat. Aktivitas ekonomi harus tetap berjalan sambil menekan penambahan kasus virus korona (covid-19).
“Dengan ketatnya pengontrolan, dibukanya beberapa sektor ekonomi kalau bisa malah (kasusnya) turun, bagaimanapun caranya,” kata anggota Komisi E DPRD DKI Basri Baco saat dihubungi, Kamis, 9 Juli 2020.
Basri menegaskan pelonggaran selama PSBB transisi bukan berarti minim pengawasan. Pemantauan harus diperketat untuk menjaga keseimbangan ekonomi dan kesehatan masyarakat.
Ketua Fraksi Golkar DPRD DKI Jakarta itu menyayangkan lonjakan 344 kasus positif di Jakarta, Rabu 8 Juli 2020. Angka itu terbanyak selama pandemi korona.
“Fakta itu harus jadi warning. Harus jadi bahan evaluasi jangan sampai begini lagi,” tegas Basri.
(Baca: Dinkes DKI Dinilai Tak Mengontrol Penyebaran Covid-19)
Basri mafhum penambahan kasus lantaran tes covid-19 diperbanyak. Namun, upaya pengendalian tidak boleh berhenti di situ.
Contohnya, kata dia, penambahan kasus covid-19 terbanyak berasal dari pasar. Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI harus segera mencari akar permasalahannya, seperti penerapan protokol kesehatan yang belum maksimal.
“Jadi harus dikejar sampai dalam (masalahnya). Kan bisa dikontrol begitu,” tutur Basri.
Kasus positif covid-19 di Jakarta bertambah 344 orang menjadi 13.069 orang hingga Rabu, 8 Juli 2020.
"Sampai dengan hari ini kami laporkan, 417 pasien masih menjalani perawatan di rumah sakit dan 3.561 orang melakukan self isolation di rumah," terang Kepala Dinas Kesehatan Provinsi DKI Jakarta Widyastuti di Jakarta, Rabu, 8 Juli 2020.
Jakarta: Kontrol Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) transisi di DKI Jakarta diminta diperkuat. Aktivitas ekonomi harus tetap berjalan sambil menekan penambahan kasus virus korona (covid-19).
“Dengan ketatnya pengontrolan, dibukanya beberapa sektor ekonomi kalau bisa malah (kasusnya) turun, bagaimanapun caranya,” kata anggota Komisi E DPRD DKI Basri Baco saat dihubungi, Kamis, 9 Juli 2020.
Basri menegaskan pelonggaran selama PSBB transisi bukan berarti minim pengawasan. Pemantauan harus diperketat untuk menjaga keseimbangan ekonomi dan kesehatan masyarakat.
Ketua Fraksi Golkar DPRD DKI Jakarta itu menyayangkan lonjakan 344 kasus positif di Jakarta, Rabu 8 Juli 2020. Angka itu terbanyak selama pandemi korona.
“Fakta itu harus jadi warning. Harus jadi bahan evaluasi jangan sampai begini lagi,” tegas Basri.
(Baca:
Dinkes DKI Dinilai Tak Mengontrol Penyebaran Covid-19)
Basri mafhum penambahan kasus lantaran tes covid-19 diperbanyak. Namun, upaya pengendalian tidak boleh berhenti di situ.
Contohnya, kata dia, penambahan kasus covid-19 terbanyak berasal dari pasar. Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI harus segera mencari akar permasalahannya, seperti penerapan protokol kesehatan yang belum maksimal.
“Jadi harus dikejar sampai dalam (masalahnya). Kan bisa dikontrol begitu,” tutur Basri.
Kasus positif covid-19 di Jakarta bertambah 344 orang menjadi 13.069 orang hingga Rabu, 8 Juli 2020.
"Sampai dengan hari ini kami laporkan, 417 pasien masih menjalani perawatan di rumah sakit dan 3.561 orang melakukan self isolation di rumah," terang Kepala Dinas Kesehatan Provinsi DKI Jakarta Widyastuti di Jakarta, Rabu, 8 Juli 2020.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(REN)