Jakarta: Wakil Ketua Fraksi Partai NasDem di DPRD DKI, Nova Harivan Paloh, meyakini pembatasan sosial berskala besar (PSBB) total akan efektif. Kebijakan ini dapat menurunkan angka positif virus korona (covid-19) di Jakarta yang sudah di atas 1.000 kasus per hari.
“Mencapai 1.000 kasus per hari ini kan di luar batas kewajaran, jadi (PSBB total) sudah tepat,” kata Nova kepada Medcom.id, Kamis, 10 September 2020.
Menurut dia, Jakarta sudah hampir mengalami krisis kesehatan. Sebab, penyebaran covid-19 yang terus melonjak tidak diimbangi dengan fasilitas kesehatan di rumah sakit rujukan.
“Data sekarang tidak menutup kemungkinan nanti terdampak lebih parah lagi,” ujar dia.
Nova mafhum ada kekhawatiran soal perekonomian di Ibu Kota. Namun, dia menilai PSBB seperti awal pandemi ini harus dilakukan lantaran krisis kesehatan sudah terlalu parah.
“Ada risiko terhadap perekonomian tapi harus mengejar keseimbangan ekonomi dan kesehatan,” tegas Wakil Ketua Komisi D DPRD DKI itu.
PSBB total juga menjadi peringatan bagi seluruh pihak. Masyarakat diminta kembali menerapkan protokol kesehatan dan disiplin beraktivitas dari rumah.
“Jangan nongkrong-nongkrong. (Keluar rumah) hanya untuk penting-penting saja seperti ke apotek. Ini yang paling penting,” tutur dia.
Baca: Pengusaha Restui Kebijakan Anies Tarik Rem Darurat PSBB
Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan kembali memberlakukan PSBB secara ketat tanpa pelonggaran pada Senin, 14 September 2020. Alasannya, kapasitas tempat tidur isolasi pasien virus korona (covid-19) semakin menipis.
Saat ini terdapat 4.053 tempat tidur isolasi dengan persentase pemakaian sebesar 77 persen. Sedangkan, jumlah tempat tidur ICU sebanyak 528, persentase pemakaian sebesar 83 persen. Data ini diambil dari 67 rumah sakit (RS) rujukan pada Minggu, 6 September 2020.
"Data yang kita miliki, 17 September tempat tidur yang kita miliki akan penuh dan habis itu tak mampu menampung lagi," kata Anies dalam konferensi pers, Jakarta, Rabu, 9 September 2020.
Jakarta: Wakil Ketua Fraksi Partai NasDem di DPRD DKI, Nova Harivan Paloh, meyakini pembatasan sosial berskala besar (PSBB) total akan efektif. Kebijakan ini dapat menurunkan angka positif
virus korona (covid-19) di Jakarta yang sudah di atas 1.000 kasus per hari.
“Mencapai 1.000 kasus per hari ini kan di luar batas kewajaran, jadi (PSBB total) sudah tepat,” kata Nova kepada
Medcom.id, Kamis, 10 September 2020.
Menurut dia, Jakarta sudah hampir mengalami krisis kesehatan. Sebab, penyebaran covid-19 yang terus melonjak tidak diimbangi dengan fasilitas kesehatan di rumah sakit rujukan.
“Data sekarang tidak menutup kemungkinan nanti terdampak lebih parah lagi,” ujar dia.
Nova mafhum ada kekhawatiran soal perekonomian di Ibu Kota. Namun, dia menilai
PSBB seperti awal pandemi ini harus dilakukan lantaran krisis kesehatan sudah terlalu parah.
“Ada risiko terhadap perekonomian tapi harus mengejar keseimbangan ekonomi dan kesehatan,” tegas Wakil Ketua Komisi D DPRD DKI itu.
PSBB total juga menjadi peringatan bagi seluruh pihak. Masyarakat diminta kembali menerapkan protokol kesehatan dan disiplin beraktivitas dari rumah.
“Jangan nongkrong-nongkrong. (Keluar rumah) hanya untuk penting-penting saja seperti ke apotek. Ini yang paling penting,” tutur dia.
Baca: Pengusaha Restui Kebijakan Anies Tarik Rem Darurat PSBB
Gubernur DKI Jakarta
Anies Baswedan kembali memberlakukan PSBB secara ketat tanpa pelonggaran pada Senin, 14 September 2020. Alasannya, kapasitas tempat tidur isolasi pasien virus korona (covid-19) semakin menipis.
Saat ini terdapat 4.053 tempat tidur isolasi dengan persentase pemakaian sebesar 77 persen. Sedangkan, jumlah tempat tidur ICU sebanyak 528, persentase pemakaian sebesar 83 persen. Data ini diambil dari 67 rumah sakit (RS) rujukan pada Minggu, 6 September 2020.
"Data yang kita miliki, 17 September tempat tidur yang kita miliki akan penuh dan habis itu tak mampu menampung lagi," kata Anies dalam konferensi pers, Jakarta, Rabu, 9 September 2020.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(AZF)
