Ilustrasi. Media Indonesia.
Ilustrasi. Media Indonesia.

Upaya Pemprov DKI Tekan Stunting

Putri Anisa Yuliani • 26 Januari 2024 09:47
Jakarta: Kepala Dinas Kesehatan Provinsi DKI Jakarta Ani Ruspitawati mengungkapkan Pemprov DKI Jakarta intensif melakukan berbagai upaya mengintervensi sedini mungkin anak-anak yang terindikasi stunting. Sepanjang 2023, Dinkes DKI Jakarta aktif menemukan kasus anak-anak bermasalah gizi termasuk stunting. 
 
"Jemput bola dilakukan melalui upaya door to door untuk mengukur status gizi balita," kata Ani dalam siaran pers dikutip Jumat, 26 Januari 2024.
 
Kemudian, dilakukan kegiatan Pos Pelayanan Terpadu (Posyandu) yang memberikan beragam fasilitas untuk memudahkan masyarakat mendapatkan pelayanan kesehatan, salah satunya memeriksakan status gizi dan mendapatkan edukasi. Data hingga November 2023, 19,64 persen dari jumlah balita yang stunting berhasil lulus dari stunting setelah dilakukan intervensi.

"Kami memberikan intervensi untuk balita bermasalah gizi, dimulai dari berat badan yang tidak bertambah sesuai standar (weight faltering), kekurangan berat badan (underweight), gizi kurang, gizi buruk, hingga stunting. Jika ditemukan, maka harus segera ditindaklanjuti," bebernya.
 
Baca juga: Stunting Bisa Ditangani asal MPASI di HPK Terpenuhi

Pemberian intervensi secara spesifik dilakukan melalui Pemberian Makanan Tambahan (PMT) untuk anak di bawah lima tahun (balita) bermasalah gizi dengan memberikan makanan kaya protein hewani, seperti telur dan susu. Berdasarkan penelitian, telur dan susu mengandung asam amino tinggi yang dibutuhkan untuk pertumbuhan anak. Menu makanan tambahan disiapkan sesuai standar yang ditetapkan Kementerian Kesehatan RI.
 
Pemberian intervensi tersebut dilakukan melalui sinergi dengan berbagai pihak, baik pemerintah pusat, TNI/Polri, pihak swasta, dunia pendidikan, media, hingga masyarakat dalam gerakan Jakarta Beraksi. Gerakan tersebut mewadahi semua pihak agar bergerak bersama untuk percepatan pengentasan stunting.
 
"Peran aktif ini dilakukan dalam berbagai bentuk, termasuk pembiayaan untuk melengkapi anggaran percepatan penurunan stunting yang bersumber dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD)," ujar Ani.
 
Jakarta Beraksi disebut hadir hingga tingkat kelurahan berupa pos gizi. Di pos gizi terdapat berbagai kegiatan, seperti pemberian PMT, edukasi terkait tumbuh kembang, balita dengan masalah gizi, dan pola makan balita, hingga evaluasi dari pihak terkait.
 
"Kami terus berupaya memberikan pelayanan terbaik kepada masyarakat," kata Ani.
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(AGA)


TERKAIT

BERITA LAINNYA

FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan