Ilustrasi. Foto: MI/Arya Manggala
Ilustrasi. Foto: MI/Arya Manggala

Kualitas Udara Buruk, Warga Jakarta Disarankan Batasi Aktivitas Fisik

Atalya Puspa • 15 Juni 2023 22:48
Jakarta: Buruknya kualitas udara di DKI Jakarta dinilai harus menjadi perhatian penting. Ketua Majelis Kehormatan Perhimpunan Dokter Paru Indonesia Tjandra Yoga Aditama menyatakan ada sejumlah hal yang bisa dilakukan masyarakat untuk menghindari dampak kualitas udara yang buruk, salah satunya membatasi aktivitas fisik di daerah padat polusi.
 
"Tentu hal ini tidak mudah dilakukan, tetapi setidaknya perlu jadi perhatian kalau dimungkinkan," kata Tjandra, Kamis, 15 Juni 2023.
 
Ia juga mengumbau masyarakat menggunakan masker saat melakukan aktivitas di luar ruangan. Kendati, masker tidak sepenuhnya mencegah polutan udara masuk ke paru.

"Tetapi setidaknya dapat membantu, selain juga mencegah penularan penyakit lain," ucap dia.
 
Baca juga: Pemprov DKI Diminta Tiru Negara Lain Atasi Buruknya Kualitas Udara

Selanjutnya, masyarakat yang punya penyakit kronik disarankan rutin mengonsumsi obat yang diberikan dokter. Jika ada keluhan tambahan, maka segera berkonsultasi ke petugas kesehatan
 
Ia juga mengimbau masyarakat menerapkan pola hidup bersih dan sehat dan cek kesehatan secara berkala. Perlu juga rajin aktivitas fisik, makan makanan bergizi seimbang dan kelola stres.
 
"Dengan adanya polutan di udara maka jangan tambah polusi lain masuk ke paru dan saluran napas kita janganlah merokok," tegas dia.
 
Ia menilai masyarakat perlu terus bersuara agar pemerintah segera melakukan kebijakan-kebijakan penting untuk mengendalikan polusi udara di Jakarta dan daerah lain di Indonesia.
 
"Selain pemerintah perlu terus menyediakan dan mensosialisasikan transportasi umum yang nyaman maka juga harus ada upaya keran untuk mengatasi kemacetan karena tentu kemacetan juga berdampak pada polusi udara," beber dia.
 
Ia menekankan hal-hal tersebut perlu konsisten dilakukan. Pasalnya, buruknya polusi udara dapat menyebabkan infeksi pada saluran napas dan paru.
 
Selain itu, dapat menyebabkan perburukan pada penyakit paru dan saluran napas yang sudah ada. Misalnya asma jadi kambuh dan timbul serangan, Penyakit Paru Obstruktif Kronik (PPOK) jadi eksaserbasi
 
"Selain itu bahan toksik yang ada dalam udara yang terpolusi dan terhirup ke dalam paru maka akan dapat masuk pembuluh darah dan menyebabkan gangguan pada sistem jantung dan pembuluh darah serta faktor untuk terjadinya stroke," ungkapnya.
 
Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow akun google news Medcom.id
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(AGA)


TERKAIT

BERITA LAINNYA

FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan