Pemeriksaan sumur resapan. Foto: Medcom.id/M Sholahadhin Azhar.
Pemeriksaan sumur resapan. Foto: Medcom.id/M Sholahadhin Azhar.

Sumur Resapan Gedung tak Berfungsi Optimal

M Sholahadhin Azhar • 19 Maret 2018 15:53
Jakarta: Gedung-gedung tinggi di Ibu Kota masih belum memenuhi aspek lingkungan soal tata kelola air. Soal sumur resapan contohnya. Bangunan pencakar langit mayoritas lalai terkait hal ini.
 
"Umumnya sumur resapan lokasinya lebih tinggi. Berarti air hujan enggak masuk sumur resapan," kata Ketua Tim B Pengawasan Terpadu Sumur Resapan, Instalasi Pengelolaan Air Limbah dan Air Tanah Pemprov DKI Yunita saat menyidak Mal FX Sudirman, Jakarta Pusat, Senin, 19 Maret 2018.
 
Selain itu, perawatan sumur juga kurang diperhatikan. Yunita menemukan beberapa tempat dengan pemeliharaan terbatas pada sumur resapan. Bahkan, seringkali sumur tidak bisa diakses.

"Banyak yang enggak terawat, enggak pernah di-maintenance. Pas dibuka susah," imbuh dia.
 
Soal instalasi pengelolaan air limbah (IPAL), tak semua gedung bekerja sama dengan PAL Jaya. Hal tersebut memang diperbolehkan, meski ada saja masalah meliputi hal ini.
 
Baca: Sumur Resapan Belum Diperhatikan
 
Dia mencontohkan saat Gubernur Anies Baswedan menyidak Hotel Sari Pan Pacific. Banyak limbah yang menyumbat saluran. Hal itu diakibatkan grease trap tak berfungsi karena minimnya perawatan.
 
Yunita mengimbau semua pengelola gedung tinggi mengikuti prosedur pengelolaan dan pemanfaatan air. Pasalnya, tujuan sidak adalah memastikan prosedur pemanfaatan air dan pengelolaan limbah.
 
"Jadi air hujan semaksimal mungkin diserap tanah, kemudian juga pengelolaan air limbah diperhatikan supaya enggak bikin polusi. Pemakaian air tanah juga harus diperhatikan volumenya" pungkas dia.

 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(OGI)


TERKAIT

BERITA LAINNYA

FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan