medcom.id, Jakarta: Pascamengambil alih pengelolaan Tempat Pembuangan Sampah Terpadu (TPST) Bantar Gebang dari PT Godang Tua Jaya, Dinas Kebersihan DKI Jakarta baru mengoperasikan 22 alat berat. Jumlah tersebut jauh lebih sedikit dibandingkan milik PT Godang Tua Jaya sebanyak 53 alat berat.
Imbasnya, aktivitas pembuangan sampah menjadi tidak optimal. Dalam beberapa hari terakhir sempat terjadi antrean truk sampah yang mengular hingga ke luar gerbang TPST Bantar Gebang.
Kepala operator alat berat TPST Bantar Gebang, Salim Prayoga menyebut dengan 22 alat berat yang ada, operator terpaksa mengoptimalkan alat berat selama 24 jam. Hal ini untuk menyiasati supaya operasional pembuangan sampah tetap berjalan normal.
"24 jam beroperasi alat berat enggak ada yang istirahat, turun kalau mau isi solar doang. Ya begini, sudah satu alat berat yang mogok," kata Salim kepada Metrotvnews.com, di TPST Bantar Gebang, Bekasi, Selasa (26/7/2016).
Idealnya kata salim supaya aktivitas pembuangan sampah berjalan normal, Dinas Kebersihan DKI Jakarta harus memiliki 70 alat berat. Terdiri dari, 40 eskavator, 20 buldozer dan 10 wee loader.
"Kita sudah usulkan itu ke dinas, semoga nanti ada penambahan," ungkap Salim.
Selain keterbatasan alat berat, pasokan bahan bakar juga terbatas. Per hari satu alat berat hanya mendapat pasokan solar 200 liter.
"Alat beroperasi 24 jam, kalau per jam saja menghabiskan 20 liter solar. Bisa dihitung sehari kita habis berapa. Pintar-pintarnya kita saja gimana biar solar tetap cukup," ujar Salim.
Seperti diketahui, Pemprov DKI resmi memutus kontrak kerja sama dengan pengelola TPST Bantar Gebang PT Godang Tua Jaya (jo) PT Navigat Organic Energy Indonesia per Selasa, 19 Juli lalu. DKI akan mengelola sendiri sampah mereka di Bantar Gebang.
Kendati demikian, Dinas Kebersihan DKI akan memberi waktu selama 60 hari kepada PT GTJ jo PT NOEI untuk mengemasi alat berat mereka. Pada saat yang sama, Pemprov DKI memasukkan sejumlah alat berat pengganti untuk mengambil alih pengelolaan.
medcom.id, Jakarta: Pascamengambil alih pengelolaan Tempat Pembuangan Sampah Terpadu (TPST) Bantar Gebang dari PT Godang Tua Jaya, Dinas Kebersihan DKI Jakarta baru mengoperasikan 22 alat berat. Jumlah tersebut jauh lebih sedikit dibandingkan milik PT Godang Tua Jaya sebanyak 53 alat berat.
Imbasnya, aktivitas pembuangan sampah menjadi tidak optimal. Dalam beberapa hari terakhir sempat terjadi antrean truk sampah yang mengular hingga ke luar gerbang TPST Bantar Gebang.
Kepala operator alat berat TPST Bantar Gebang, Salim Prayoga menyebut dengan 22 alat berat yang ada, operator terpaksa mengoptimalkan alat berat selama 24 jam. Hal ini untuk menyiasati supaya operasional pembuangan sampah tetap berjalan normal.
"24 jam beroperasi alat berat enggak ada yang istirahat, turun kalau mau isi solar doang. Ya begini, sudah satu alat berat yang mogok," kata Salim kepada Metrotvnews.com, di TPST Bantar Gebang, Bekasi, Selasa (26/7/2016).
Idealnya kata salim supaya aktivitas pembuangan sampah berjalan normal, Dinas Kebersihan DKI Jakarta harus memiliki 70 alat berat. Terdiri dari, 40 eskavator, 20 buldozer dan 10 wee loader.
"Kita sudah usulkan itu ke dinas, semoga nanti ada penambahan," ungkap Salim.
Selain keterbatasan alat berat, pasokan bahan bakar juga terbatas. Per hari satu alat berat hanya mendapat pasokan solar 200 liter.
"Alat beroperasi 24 jam, kalau per jam saja menghabiskan 20 liter solar. Bisa dihitung sehari kita habis berapa. Pintar-pintarnya kita saja gimana biar solar tetap cukup," ujar Salim.
Seperti diketahui, Pemprov DKI resmi memutus kontrak kerja sama dengan pengelola TPST Bantar Gebang PT Godang Tua Jaya (jo) PT Navigat Organic Energy Indonesia per Selasa, 19 Juli lalu. DKI akan mengelola sendiri sampah mereka di Bantar Gebang.
Kendati demikian, Dinas Kebersihan DKI akan memberi waktu selama 60 hari kepada PT GTJ jo PT NOEI untuk mengemasi alat berat mereka. Pada saat yang sama, Pemprov DKI memasukkan sejumlah alat berat pengganti untuk mengambil alih pengelolaan.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id(REN)