medcom.id, Jakarta: Direktur Jenderal Otonomi Daerah Sumarsono memberikan beberapa pekerjaan rumah untuk Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok. Sumarsono meninggalkan beberapa pekerjaan yang belum terselesaikan selama menjabat sebagai Pelaksana tugas (Plt) DKI Jakarta.
Selama 3,5 bulan, Sumarsono menggantikan Ahok untuk melayani rakyat Jakarta. Selama itu, Sumarsono mengaku menjalin komunikasi yang baik dengan Ahok.
"Proses komunikasi kami baik, kalau pun ada perbedaan dalam 3,5 bulan itu lah dinamika romantika Jakarta yang penuh kompleksitas," kata Sumarsono saat serah terima jabatan di Balai Kota, Jalan Medan Merdeka Selatan, Jakarta Pusat, Sabtu 11 Februari 2017.
Setidaknya, lanjut Sumarsono, ia tak hanya bermain di belakang meja. Ia sempat beberapa kali turun ke lapangan untuk mengecek pelayanan sampai proyek-proyek yang sedang berlangsung di Jakarta.
Dari sana, ia melihat bahwa permasalahan Jakarta begitu kompleks. Kendati demikian, ia memiliki satu kesimpulan yang baik untuk Ahok. "Rasanya kesimpulannya satu, apa yang dilakukan Pemprov DKI Jakarta sudah sangat baik. Tidak perlu ada lagi dikoreksi," ujar Sumarsono.
Kendati demikian, Sumarsono meninggalkan beberapa catatan buat Ahok. Pertama, Sumarsono ingin PNS di Jakarta memiliki team work yang baik. "Paling pokok saya titipkan, dalam rangka pembinaan team work building aparatur sipil negara, kompetensinya gubernur petahana. Banyak eselon dua yang belum mengikuti penjenjangan struktural sesuai jenjangnya, mungkin bisa dicicil," jelasnya.
Selanjutnya, persoalan pedagang kaki lima (PKL) belum berhasil Sumarsono tuntaskan. Ia mengaku, PKL di Jakarta sulit ditertibkan, terutama di wilayah Tanah Abang.
Sumarsono menjelaskan, kondisi Blok G Pasar Tanah Abang yang sepi. Ia tak bisa berbuat banyak. Oleh karenanya ia berharap Ahok memberikan terobosan untuk mengatasi masalah di Blok G.
"Saya ingin melihat terobosan baru Pak Basuki mengenai Tanah Abang. Waktu ditanya pedagang, gampang tunggu gubernur definitif datang," tukas Sumarsono.
medcom.id, Jakarta: Direktur Jenderal Otonomi Daerah Sumarsono memberikan beberapa pekerjaan rumah untuk Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok. Sumarsono meninggalkan beberapa pekerjaan yang belum terselesaikan selama menjabat sebagai Pelaksana tugas (Plt) DKI Jakarta.
Selama 3,5 bulan, Sumarsono menggantikan Ahok untuk melayani rakyat Jakarta. Selama itu, Sumarsono mengaku menjalin komunikasi yang baik dengan Ahok.
"Proses komunikasi kami baik, kalau pun ada perbedaan dalam 3,5 bulan itu lah dinamika romantika Jakarta yang penuh kompleksitas," kata Sumarsono saat serah terima jabatan di Balai Kota, Jalan Medan Merdeka Selatan, Jakarta Pusat, Sabtu 11 Februari 2017.
Setidaknya, lanjut Sumarsono, ia tak hanya bermain di belakang meja. Ia sempat beberapa kali turun ke lapangan untuk mengecek pelayanan sampai proyek-proyek yang sedang berlangsung di Jakarta.
Dari sana, ia melihat bahwa permasalahan Jakarta begitu kompleks. Kendati demikian, ia memiliki satu kesimpulan yang baik untuk Ahok. "Rasanya kesimpulannya satu, apa yang dilakukan Pemprov DKI Jakarta sudah sangat baik. Tidak perlu ada lagi dikoreksi," ujar Sumarsono.
Kendati demikian, Sumarsono meninggalkan beberapa catatan buat Ahok. Pertama, Sumarsono ingin PNS di Jakarta memiliki
team work yang baik. "Paling pokok saya titipkan, dalam rangka pembinaan team work building aparatur sipil negara, kompetensinya gubernur petahana. Banyak eselon dua yang belum mengikuti penjenjangan struktural sesuai jenjangnya, mungkin bisa dicicil," jelasnya.
Selanjutnya, persoalan pedagang kaki lima (PKL) belum berhasil Sumarsono tuntaskan. Ia mengaku, PKL di Jakarta sulit ditertibkan, terutama di wilayah Tanah Abang.
Sumarsono menjelaskan, kondisi Blok G Pasar Tanah Abang yang sepi. Ia tak bisa berbuat banyak. Oleh karenanya ia berharap Ahok memberikan terobosan untuk mengatasi masalah di Blok G.
"Saya ingin melihat terobosan baru Pak Basuki mengenai Tanah Abang. Waktu ditanya pedagang, gampang tunggu gubernur definitif datang," tukas Sumarsono.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(Des)