medcom.id, Jakarta: Jumlah balita penderita human immunodeficiency virus (HIV) di DKI Jakarta mencapai 91 jiwa. Menurut laporan triwulan II dari Kementerian Kesehatan (Kemenkes) RI, 57 penderita anak laki-laki, dan 34 penderita anak perempuan.
Kabid Pengendalian Masalah Kesehatan Dinas Kesehatan DKI Jakarta, Widyastuti mengatakan, Jakarta bertekad untuk menihilkan penderita HIV/AIDS. Caranya, lanjut dia, dengan uji coba Entry Infrant Diagnosis (EID).
"Ibu yang berpotensi terkena wajib melakukan tes ini. Dulu tes dilakukan setelah bayi berusia 16 bulan. Sekarang bisa dilakukan pada janin berumur kurang dari enam minggu," kata Widyastuti kepada Metrotvnews.com, Jakarta Pusat, Rabu 30 November 2016.
Ia meminta seluruh ibu hamil melakukan tes EID. Tes untuk mendeteksi virus HIV ini sudah bisa dilakukan di 36 kecamatan di seluruh DKI Jakarta.
"Kalau ternyata terdeteksi, nanti kami beri obat. Untuk menekan perkembangan virus agar anaknya tidak terkena HIV," ujar dia.
Mantan Kasudin Kesehatan Jakarta Barat itu menyampaikan, kemungkinan anak terkena HIV di bawah dua persen bila ibu calon bayi rutin meminum obat. Dari 22 calon ibu penderita HIV di Jakarta Timur, hanya satu bayi yang positif terkena HIV.
"Itu menunjukkan tes dan pemberian obat cukup ampuh memutuskan mata rantai. Obat yang kami berikan semuanya gratis," kata dia.
medcom.id, Jakarta: Jumlah balita penderita human immunodeficiency virus (HIV) di DKI Jakarta mencapai 91 jiwa. Menurut laporan triwulan II dari Kementerian Kesehatan (Kemenkes) RI, 57 penderita anak laki-laki, dan 34 penderita anak perempuan.
Kabid Pengendalian Masalah Kesehatan Dinas Kesehatan DKI Jakarta, Widyastuti mengatakan, Jakarta bertekad untuk menihilkan penderita HIV/AIDS. Caranya, lanjut dia, dengan uji coba Entry Infrant Diagnosis (EID).
"Ibu yang berpotensi terkena wajib melakukan tes ini. Dulu tes dilakukan setelah bayi berusia 16 bulan. Sekarang bisa dilakukan pada janin berumur kurang dari enam minggu," kata Widyastuti kepada Metrotvnews.com, Jakarta Pusat, Rabu 30 November 2016.
Ia meminta seluruh ibu hamil melakukan tes EID. Tes untuk mendeteksi virus HIV ini sudah bisa dilakukan di 36 kecamatan di seluruh DKI Jakarta.
"Kalau ternyata terdeteksi, nanti kami beri obat. Untuk menekan perkembangan virus agar anaknya tidak terkena HIV," ujar dia.
Mantan Kasudin Kesehatan Jakarta Barat itu menyampaikan, kemungkinan anak terkena HIV di bawah dua persen bila ibu calon bayi rutin meminum obat. Dari 22 calon ibu penderita HIV di Jakarta Timur, hanya satu bayi yang positif terkena HIV.
"Itu menunjukkan tes dan pemberian obat cukup ampuh memutuskan mata rantai. Obat yang kami berikan semuanya gratis," kata dia.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(MBM)