Pantauan Metrotvnews.com, beberapa rumah warga sudah menjadi puing-puing. Salah seorang warga, Joko, 46, mengatakan, warga memilih membongkar rumahnya sendiri karenma sisa puing-puing masih bisa digunakan.
"Kalau Pemerintah yang bongkar hancur semua, puing-puing ini tidak bisa dipakai," kata Joko di Jalan Kepanduan II, Kelurahan Pejagalan, Penjaringan, Jakarta Utara, Selasa (23/2/2016).
Sementara itu, Jamal, 58, mengaku sengaja membongkar sendiri bangunan yang dijadikan warung. Jamal menyebut, dirinya sudah membuka usaha warung nasi di Kalijodo sejak 1983.
Warga lainnya, Rohman, 40, mengaku membongkar bangunan untuk menjual kembali beberapa puing-puing rumahnya. Sebab, ia akan pindah ke rumah susun sewa Marunda. "Lumayan buat nambah duit. Kan enggak dikasih uang," kata Roni.
Sementara itu, PLN diketahui memutus aliran listrik ke dua kafe. Camat Penjaringan Abdul Khalit mengatakan, aliran listrik ke kafe itu ilegal. Salah satu kafe yang aliran listriknya diputus yakni Kafe Intan, milik preman Kalijodo Abdul Aziz. "Baru dua yang aliran listriknya diputus," kata Khalit.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id