Gubernur DKI Jakarta, Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok--antara/Puspa Perwitasari
Gubernur DKI Jakarta, Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok--antara/Puspa Perwitasari

Swakelola Bantargebang, Ahok Sanggupi Beli 100 Alat Berat

LB Ciputri Hutabarat • 29 Juli 2016 17:52
medcom.id, Jakarta: Pemerintah Provinsi DKI Jakarta sudah melakukan swakelola terhadap Tempat Pengelolaan Sampah Terpadu (TPST) Bantargebang. Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok pun menyanggupi membeli 100 alat berat jika dirasa kurang.
 
"100 buah (alat berat) juga bisa beli kok DKI. Satu alat berat paling mahal Rp1 miliar sampai Rp2 miliar. Kalau 100 biji paling Rp100 miliar," kata Ahok di Bali Kota, Jalan Medan Merdeka Selatan, Jakarta Pusat, Jumat (28/7/2016).
 
Ahok menyanggupi hal tersebut karena anggaran DKI satu tahun untuk TPST Bantargebang sebelum swakelola sekitar Rp400 miliar. Sehingga, menurut dia, tidak ada sebenarnya alasan alat berat minim bagi perusahaan sebelumnya dan Dinas Kebersihan DKI.

"Kalau dia bilang alat berat enggak cukup, berarti memang orang kita itu niatnya enggak mau ngambil. Begitu kesimpulannya," ujar Ahok.
Swakelola Bantargebang, Ahok Sanggupi Beli 100 Alat Berat
Ilustrasi TPST Bantargebang--Metrotvnews.com/Damar Iradat.
 
Diketahui bekas pihak ketiga pengelola TPST, PT Godang Tua Jaya (GTJ) jo PT Navigate Organic Energy Indonesia (NOEI) memiliki sekitar 53 alat berat. Jumlah ini berbeda jauh dengan jumlah alat berat yang dimiliki Dinas Kebersihan DKI yang hanya sebanyak 22 buah alat berat. "Dulu kan enggak beroperasi banyak. Sebetulnya alat berat kita baru-baru. Hampir enggak ada yang rusaknya," aku Ahok.
 
Sejak bulan ini, TPST sudah dikelola oleh DKI Jakarta. Ahok ogah menggunakan pihak ketiga lantaran kerap mendapat wanprestasi. Padahal, Ahok sudah berencana memutuskan kontrak dengan PT GTJ sejak tahun 2013 lalu. "Tapi kemarin masih kita beri waktu. Tapi kali ini enggak lagi langsung kita ambil alih semua," tandas dia.
 
Pascamengambil alih pengelolaan TPST Bantargebang dari PT GTJ, Dinas Kebersihan DKI Jakarta baru mengoperasikan 22 alat berat. Jumlah tersebut jauh lebih sedikit dibandingkan milik PT Godang Tua Jaya sebanyak 53 alat berat.
 
Swakelola Bantargebang, Ahok Sanggupi Beli 100 Alat Berat
Ilustrasi TPST Bantargebang--Antara/Halidz Mubarak
 
Imbasnya, aktivitas pembuangan sampah menjadi tidak optimal. Dalam beberapa hari terakhir sempat terjadi antrean truk sampah yang mengular hingga ke luar gerbang TPST Bantargebang.
 
Kepala operator alat berat TPST Bantargebang, Salim Prayoga, menyebut dengan 22 alat berat yang ada, operator terpaksa mengoptimalkan alat berat selama 24 jam. Hal ini untuk menyiasati supaya operasional pembuangan sampah tetap berjalan normal.
 
"24 jam beroperasi alat berat enggak ada yang istirahat, turun kalau mau isi solar doang. Ya begini, sudah satu alat berat yang mogok," kata Salim kepada Metrotvnews.com, di TPST Bantar Gebang, Bekasi, Selasa 26 Juli.
 
Idealnya kata salim supaya aktivitas pembuangan sampah berjalan normal, Dinas Kebersihan DKI Jakarta harus memiliki 70 alat berat. Terdiri dari, 40 eskavator, 20 buldozer dan 10 wee loader. "Kita sudah usulkan itu ke dinas, semoga nanti ada penambahan," ungkap Salim.
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News

Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id
(YDH)


TERKAIT

BERITA LAINNYA

social
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan