Polisi mengevakuasi jenazah ibu hamil yang dimutilasi di Kampung Telaga Sari RT 12/01 Kecamatan Cikupa, Kabupaten Tangerang, Banten, Rabu (13/4/2016). (Metrotvnews.com/Farhan)
Polisi mengevakuasi jenazah ibu hamil yang dimutilasi di Kampung Telaga Sari RT 12/01 Kecamatan Cikupa, Kabupaten Tangerang, Banten, Rabu (13/4/2016). (Metrotvnews.com/Farhan)

Ibu Hamil Tewas Dimutilasi di Kontrakannya

Farhan Dwitama • 13 April 2016 13:28
medcom.id, Tangerang: Wanita hamil tujuh bulan ditemukan tewas dimutilasi di rumah kontrakannya. Kedua kaki dan tangan tidak diketahui keberadaannya. Sementara bagian badan dan kepala tergeletak di lantai, terbungkus plastik.
 
Kematian korban pertama kali diketahui oleh Muplihah, 23. Dia mencium bau busuk dari kontrakan di Kampung Telaga Sari RT 12/01 Kecamatan Cikupa, Kabupaten Tangerang, Banten, Rabu 13 April 2016.
 
Muplihah enggan membuka pintu kontrakan tetangganya itu. Khawatir menemukan mayat di dalam rumah. Sebab, sebelumnya dia mendengar cekcok dari kamar tersebut. Akhirnya, dia memilih lapor ke Polsek Cikupa. 

"Mendapat laporan begitu, petugas langsung meluncur ke lokasi. Lalu karena kontrakannya terkunci oleh petugas langsung dibongkar paksa," kata Kapolsek Cikupa Kompol Gunarto.
 
Benar saja, saat pintu kontrakan dibuka, sosok mayat perempuan yang diduga tengah hamil itu sudah dalam posisi mengenaskan. Kaki dan tangannya terpotong.
 
"Kaki dan tangan belum ditemukan, sementara badannya digeletakkan begitu saja di lantai kamar, terbungkus plastik. Keterangan saksi, korban sedang hamil tujuh bulan," kata Gunarto.
 
Jasad wanita tersebut langsung dimasukkan ke kantong mayat dan dibawa ke kamar jenazah RSUD Tangerang. 
 
Kini, temuan tersebut masih dalam penyelidikan kepolisian. Sebab, selain identitas mayat belum diketahui, suami yang tinggal dengannya juga masih dalam pencarian. 
 
Saksi yang tinggal di sebelah kontrakan korban, kata Gunarto, sempat mendengar suara suami istri tersebut cekcok. Lalu setelah itu tidak terdengar suara  sekali. "Makanya, ini masih tengah kami dalami," katanya.
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(SAN)


TERKAIT

BERITA LAINNYA

FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan