"Kalau saya sebagai nelayan enggak mandi berhari-hari enggak masalah. Tapi untuk kebutuhan sehari-hari keluarga jadi susah kalau kekurangan air begini," kata Rarat di Marunda, Jumat, 2 Agustus 2019.
Rarat sehari-hari tinggal di atas tambak bandeng. Namun, tempat tinggalnya itu kini juga sudah mengering akibat kemarau.
Bagaimana tanggapan anda mengenai artikel ini?
Dia sedianya mendapatkan bantuan pemasangan air PAM secara gratis dari Pemerintah Provinsi DKI Jakarta. Namun, dalam sepekan terakhir, aliran air dari PAM sering mati.
Ia menduga aliran air yang sering mati tersebut diakibatkan oleh musim kemarau yang sudah berlangsung sejak April. Ikan tangkapannya pun juga menurun akibat kemarau.
"Kalau kemarau kan airnya jadi terlalu bergaram. Kalau ada air hujan kan ada manis-manisnya. Jadi ikan masih mau minggir ke pantai," tutur dia.
Baca: 41 Wilayah di NTT Alami Kekeringan Ekstrem
Sebelumnya, Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) menyatakan musim kemarau menyebabkan kekeringan di beberapa provinsi. Wilayah ini meliputi Banten, Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur, Yogyakarta, Nusa Tenggara Barat, Nusa Tenggara Timur, dan Bali.
Sebanyak 55 kabupaten sudah melaporkan status siaga darurat kekeringan. Angka tersebut diperkirakan masih akan bertambah mengingat puncak kekeringan yang akan terjadi pada Agustus.
(OGI)