Jakarta: Satuan Tugas (Satgas) Penanganan Covid-19 mengungkapkan sejumlah provinsi dengan kenaikan kasus covid-19 mingguan tertinggi. Masyarakat diminta memperketat protokol kesehatan (prokes) selama beraktivitas.
“Provinsi DKI Jakarta menyumbang kenaikan kasus tertinggi pada minggu terakhir dengan 17 ribu kasus,” kata juru bicara Satgas Penanganan Covid-19 Wiku Adisasmito dalam telekonferensi di Jakarta, Kamis, 28 Juli 2022.
Provinsi berikutnya yakni Jawa Barat dengan lima ribu kasus, Banten empat ribu kasus, dan Bali dengan seribu kasus. Tingginya penularan juga dibuktikan melalui reproduction rate (Rt) 1,26 pada 15 Juli 2022.
“Artinya penularan masih ada dan terjadi di masyarakat dengan pola penambahan kasus berlipat atau eksponensial,” jelas dia.
Wiku meminta seluruh masyarakat kembali mewaspadai penularan virus tersebut. Seluruh kegiatan sosial dan ekonomi harus tetap mengacu pada prokes.
“Agar kondisi normal ini tidak kembali memicu lonjakan kasus di kemudian hari,” kata dia.
Menurut Wiku, tanggung jawab menjaga kesehatan bukan hanya untuk diri sendiri. Melainkan juga melindungi sesama terutama kelompok rentan seperti lanjut usia dan orang dengan penyakit penyerta.
“Mungkin saat ini gejalanya ringan atau tidak bergejala, tapi keadaan tersebut bisa beda dengan lansia yang lebih mudah tertular,” ujar dia.
Jakarta: Satuan Tugas (Satgas) Penanganan
Covid-19 mengungkapkan sejumlah provinsi dengan kenaikan kasus covid-19 mingguan tertinggi. Masyarakat diminta memperketat protokol kesehatan (prokes) selama beraktivitas.
“Provinsi
DKI Jakarta menyumbang kenaikan kasus tertinggi pada minggu terakhir dengan 17 ribu kasus,” kata juru bicara
Satgas Penanganan Covid-19 Wiku Adisasmito dalam telekonferensi di Jakarta, Kamis, 28 Juli 2022.
Provinsi berikutnya yakni Jawa Barat dengan lima ribu kasus, Banten empat ribu kasus, dan Bali dengan seribu kasus. Tingginya penularan juga dibuktikan melalui
reproduction rate (Rt) 1,26 pada 15 Juli 2022.
“Artinya penularan masih ada dan terjadi di masyarakat dengan pola penambahan kasus berlipat atau eksponensial,” jelas dia.
Wiku meminta seluruh masyarakat kembali mewaspadai penularan virus tersebut. Seluruh kegiatan sosial dan ekonomi harus tetap mengacu pada prokes.
“Agar kondisi normal ini tidak kembali memicu lonjakan kasus di kemudian hari,” kata dia.
Menurut Wiku, tanggung jawab menjaga kesehatan bukan hanya untuk diri sendiri. Melainkan juga melindungi sesama terutama kelompok rentan seperti lanjut usia dan orang dengan penyakit penyerta.
“Mungkin saat ini gejalanya ringan atau tidak bergejala, tapi keadaan tersebut bisa beda dengan lansia yang lebih mudah tertular,” ujar dia.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(ADN)