medcom.id, Jakarta: Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama mendukung sistem Ujian Nasional (UN) berbasis komputer atau Computer Based Test (CBT). Ahok berharap, sistem itu menarik minat orang tua untuk memasukkan anaknya ke sekolah konvensional dan meninggalkan sekolah bertaraf internasional.
Mantan Bupati Belitung Timur yakin, sistem UN berbasis komputer dapat menarik minat masyarakat. Dibanding sekolah bertaraf internasional, sekolah konvensional lebih berkualitas bila mempertahankan sistem tersebut.
"Sekolah konvensional sudah mulai baik. Ini bukti bahwa sekolah-sekolah konvensional konsisten bukan untuk cari uang semata. Kalau sekolah berlabel internasional otaknya cuma cari duit, mutunya payah, sudah mahal, lama-lama ditinggal orang, itu harapan kita," kata Ahok saat memantau UN di sekolah Santa Ursula, Pasar Baru, Sawah Besar, Jakarta Pusat, Senin (13/4/2015).
Suami Veronika Tan itu mengungkapkan, sistem CBT memudahkan pemeriksaan dan pemantauan. Selain itu, tidak ada kecurigaan oknum yang memainkan nilai UN.
"Sama seperti tes langsung, bisa liat nilainya usai ujian. Memantaunya juga lebih gampang, lagipula hasil ujian nasional tidak menjadi nilai mutlak kelulusan, hasil semester juga menjadi pertimbangan," katanya.
Seperti diketahui, UN tingkat SMA dan sederajat serentak dilaksanakan pada hari ini. Sebanyak 1.632.751 siswa tingkat SMA dan 1.171.907 siswa SMK mengikuti UN. Sedangkan, untuk UN berbasis komputer atau computer based test (CBT) diikuti oleh 585 sekolah di seluruh kota dan kabupaten.
medcom.id, Jakarta: Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama mendukung sistem Ujian Nasional (UN) berbasis komputer atau Computer Based Test (CBT). Ahok berharap, sistem itu menarik minat orang tua untuk memasukkan anaknya ke sekolah konvensional dan meninggalkan sekolah bertaraf internasional.
Mantan Bupati Belitung Timur yakin, sistem UN berbasis komputer dapat menarik minat masyarakat. Dibanding sekolah bertaraf internasional, sekolah konvensional lebih berkualitas bila mempertahankan sistem tersebut.
"Sekolah konvensional sudah mulai baik. Ini bukti bahwa sekolah-sekolah konvensional konsisten bukan untuk cari uang semata. Kalau sekolah berlabel internasional otaknya cuma cari duit, mutunya payah, sudah mahal, lama-lama ditinggal orang, itu harapan kita," kata Ahok saat memantau UN di sekolah Santa Ursula, Pasar Baru, Sawah Besar, Jakarta Pusat, Senin (13/4/2015).
Suami Veronika Tan itu mengungkapkan, sistem CBT memudahkan pemeriksaan dan pemantauan. Selain itu, tidak ada kecurigaan oknum yang memainkan nilai UN.
"Sama seperti tes langsung, bisa liat nilainya usai ujian. Memantaunya juga lebih gampang, lagipula hasil ujian nasional tidak menjadi nilai mutlak kelulusan, hasil semester juga menjadi pertimbangan," katanya.
Seperti diketahui, UN tingkat SMA dan sederajat serentak dilaksanakan pada hari ini. Sebanyak 1.632.751 siswa tingkat SMA dan 1.171.907 siswa SMK mengikuti UN. Sedangkan, untuk UN berbasis komputer atau computer based test (CBT) diikuti oleh 585 sekolah di seluruh kota dan kabupaten.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(FZN)