medcom.id, Jakarta: Pemimpin DKI Jakarta dinilai harus berlajar dari gubernur terdahulu jika ingin sukses menyelesaikan masalah Ibu Kota. Banyak pelajaran yang bisa disadur untuk membawa Jakarta menjadi kota modern.
Wakil Gubernur DKI Jakarta Djarot Saiful Hidayat mengungkapkan, keadaan Jakarta saat ini adalah buah tangan pemimpin terdahulunya. Ia mengambil dua pelajaran penting saat bersilaturahmi ke rumah Gubernur ke-13 DKI Jakarta Soerjadi Soedirdja dan Gubernur ke-14 DKI Sutiyoso.
"Kita ada karena ada pendahulu kita. Kita harus belajar dari para pendahulu," kata Djarot saat memberikan pengarahan di Kantor Wali Kota Jakarta Selatan, Jalan Prapanca Raya, Jakarta Selatan, Jumat (24/7/2015).
Dari Soerjadi Soedirdja, Djarot ingin program SMP (Silaturahmi minggu pagi) terus berjalan. Ia pun instruksikan bawahannya rajin menemui warga saban minggu pagi sambil bekerja bakti.
"Dari Soerjadi Soedirdja kita bisa belajar lewat SMP. Lurah, camat, pada Minggu pagi harus ketemu warga dan tokoh masyarakat untuk kerja bakti, lalu silaturahmi dan musyawarah di situ, rangkul semua," jelas Djarot.
Dari Bang Yos, pemimpin harus nekat, karena di Jakarta banyak sekali orang yang nekat. "Bang Yos bilang 'Mas Djarot, Jakarta ini banyak orang buas, dan kita harus lebih buas dari mereka'. Artinya, banyak yang nekat dan melanggar aturan, punya nyali, dan kita harus lebih punya nyali untuk tegakkan peraturan," katanya.
medcom.id, Jakarta: Pemimpin DKI Jakarta dinilai harus berlajar dari gubernur terdahulu jika ingin sukses menyelesaikan masalah Ibu Kota. Banyak pelajaran yang bisa disadur untuk membawa Jakarta menjadi kota modern.
Wakil Gubernur DKI Jakarta Djarot Saiful Hidayat mengungkapkan, keadaan Jakarta saat ini adalah buah tangan pemimpin terdahulunya. Ia mengambil dua pelajaran penting saat bersilaturahmi ke rumah Gubernur ke-13 DKI Jakarta Soerjadi Soedirdja dan Gubernur ke-14 DKI Sutiyoso.
"Kita ada karena ada pendahulu kita. Kita harus belajar dari para pendahulu," kata Djarot saat memberikan pengarahan di Kantor Wali Kota Jakarta Selatan, Jalan Prapanca Raya, Jakarta Selatan, Jumat (24/7/2015).
Dari Soerjadi Soedirdja, Djarot ingin program SMP (Silaturahmi minggu pagi) terus berjalan. Ia pun instruksikan bawahannya rajin menemui warga saban minggu pagi sambil bekerja bakti.
"Dari Soerjadi Soedirdja kita bisa belajar lewat SMP. Lurah, camat, pada Minggu pagi harus ketemu warga dan tokoh masyarakat untuk kerja bakti, lalu silaturahmi dan musyawarah di situ, rangkul semua," jelas Djarot.
Dari Bang Yos, pemimpin harus nekat, karena di Jakarta banyak sekali orang yang nekat. "Bang Yos bilang 'Mas Djarot, Jakarta ini banyak orang buas, dan kita harus lebih buas dari mereka'. Artinya, banyak yang nekat dan melanggar aturan, punya nyali, dan kita harus lebih punya nyali untuk tegakkan peraturan," katanya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(FZN)