Ilustrasi--MI/Arya Manggala
Ilustrasi--MI/Arya Manggala

Walau Kerap Bermasalah, Sopir Tembak Masih Jadi Andalan

Deny Irwanto • 26 Juni 2015 17:06
medcom.id, Jakarta: Tidak sedikit sopir angkutan kota (angkot) menggunakan jasa sopir tembak. Sopir tembak menjadi andalan ketika sopir utama sedang malas menarik penumpang.
 
"Tidak takut ya, kita kan lihat-lihat orangnya dulu. Kalau pakai sopir tembak, yang akrab dan biasa narikin penumpang saja," ujar Gery, salah satu sopir angkot di Jalan Ampera Raya, Jakarta Selatan, saat berbincang dengan Metrotvnews.com, Jumat (28/6/2015).
 
Gery yakin menggunakan jasa sopir tembak lantaran sang sopir kerap digunakan jasanya oleh beberapa teman sopir lain. Oleh karena itu dia tidak ragu menggunakan jasa sopir tembak. "Sopir tembak itu rata-rata bukan satu mobil saja nariknya, ya mana saja mau. Mobil-mobil lain juga pakai," tambahnya.

Gery sudah menekuni profesi sebagai sopir sejak tiga tahun lalu. Ia kerap menggunakan sopir tembak ketika sedang malas dan lelah lantaran kondisi lalu-lintas yang macet. "Saya kalau lagi malas, pakai sopir tembak ya. Karena ya itu, jalannya macet terutama di Jalan Ampera sampai Kemang itu," tandasnya.
 
Keberadaan sopir tembak kembali mencoreng keamanan di angkot. Pada 19 Juni lalu, penumpang angkot NA diperkosa di dalam angkutan umum. Kejadian bermula saat korban menyetop angkot D01 jurusan Ciputat-Kebayoran. Saat itu NA ingin pulang dari kawasan Gandaria City menuju kediamannya di kawasan Pasar Rebo, pukul 22.30 WIB.
 
Kebetulan, angkot bernomor polisi B 1403 VTX saat itu kosong penumpang. Korban duduk persis di sebelah sopir (DA). Korban curiga saat angkot yang ditumpanginya balik arah ke kawasan Ranco, Jakarta Selatan. Dalam perjalanan itu, DA mengancam korban dengan pisau dan memaksa mau melayani nafsu bejat pelaku.
 
Di bawah ancaman pisau, DA membawa NA ke Taman Tanjung di sekitar Jalan TB Simatupang pukul 00.30. Di sana pelaku melancarkan aksi bejatnya. Polres Jakarta Selatan membekuk DA. Pelaku adalah sopir tembak angkutan umum D01.
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(YDH)


TERKAIT

BERITA LAINNYA

FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan