medcom.id, Jakarta: Mogok pedagang tidak saja dilakukan penjual daging sapi, kini penjaja daging ayam di pasar tradisional pun mulai ancang-ancang `beristirahat` jualan. Malah, sekelompok pelaku di rantai distribusi daging ayam di Bogor, Jawa Barat mengklaim akan mogok massal pada Minggu hingga Selasa pekan depan. Mereka mengajak pedagang di Sukabumi dan Jakarta melakukan aksi yang sama.
Belum jelas benar apa pedagang ayam di Jakarta, sudah menerima pesan mogok bersama itu. Faktanya, pantauan Metrotvnews.com, di Pasar Kedoya, Jakarta Barat, bangsal penjualan daging sudah sepi. Sejak pukul 08.00-12.00 WIB, tempat khusus daging hanya diisi lima pedagang: dua pedagang ayam, dua pedagang daging sapi, dan satu pedagang ikan.
Adi, 32, pedagang ayam, mengaku rekan-rekannya memilih berhenti jualan lantaran harga ayam sudah terlalu tinggi. Ini berakibat pada turunnya tingkat penjualan hingga pedagang banyak yang merugi.
"Yang lain tidak jualan, karena sepi yang beli," ujar Adi, Jumat (14/8/2015).
Menurut Adi, sepinya aktivitas jual-beli daging ayam berlangsung sejak seminggu belakangan. Adi memperkirakan pedagang masih akan mogok sampai dengan pekan depan.
"Bagaimana (respons) pembeli, kalau harga daging sudah normal, jual lagi," ungkapnya.
Iwan, 35, petugas parkir di pasar tersebut membenarkan sepinya aktivitas jual-beli daging. Menurutnya, beberapa hari terakhir ini tempat jualan daging sudah sepi penjual maupun pembeli.
medcom.id, Jakarta: Mogok pedagang tidak saja dilakukan penjual daging sapi, kini penjaja daging ayam di pasar tradisional pun mulai ancang-ancang `beristirahat` jualan. Malah, sekelompok pelaku di rantai distribusi daging ayam di Bogor, Jawa Barat mengklaim
akan mogok massal pada Minggu hingga Selasa pekan depan. Mereka mengajak pedagang di Sukabumi dan Jakarta melakukan aksi yang sama.
Belum jelas benar apa pedagang ayam di Jakarta, sudah menerima pesan mogok bersama itu. Faktanya, pantauan
Metrotvnews.com, di Pasar Kedoya, Jakarta Barat, bangsal penjualan daging sudah sepi. Sejak pukul 08.00-12.00 WIB, tempat khusus daging hanya diisi lima pedagang: dua pedagang ayam, dua pedagang daging sapi, dan satu pedagang ikan.
Adi, 32, pedagang ayam, mengaku rekan-rekannya memilih berhenti jualan lantaran harga ayam sudah terlalu tinggi. Ini berakibat pada turunnya tingkat penjualan hingga pedagang banyak yang merugi.
"Yang lain tidak jualan, karena sepi yang beli," ujar Adi, Jumat (14/8/2015).
Menurut Adi, sepinya aktivitas jual-beli daging ayam berlangsung sejak seminggu belakangan. Adi memperkirakan pedagang masih akan mogok sampai dengan pekan depan.
"Bagaimana (respons) pembeli, kalau harga daging sudah normal, jual lagi," ungkapnya.
Iwan, 35, petugas parkir di pasar tersebut membenarkan sepinya aktivitas jual-beli daging. Menurutnya, beberapa hari terakhir ini tempat jualan daging sudah sepi penjual maupun pembeli.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(SAN)