Jakarta: Sebelum melakukan trading crypto, persyaratan pertama yang harus dipenuhi oleh trader adalah kemampuan dalam melakukan analisa baik fundamental atau teknikal terhadap aset crypto. Tentunya kamu harus memiliki strategi menghadapi pasar bullish, bearish, atau Sideway.
Untuk menganalisa pergerakan pasar tentunya kamu membutuhkan situs trading terbaik, yang menyediakan kelengkapan fitur, beragam aset crypto yang diperdagangkan, berapa biaya trading yang dikenakan oleh platform.
Dan hal yang paling terpenting adalah bagaimana dengan sistem keamanan yang ditawarkan. Untuk rekomendasi platform trading terbaik maka kamu bisa menggunakan Binance futures APK. Aplikasi ini merupakan salah satu aplikasi crypto terbesar di dunia.
Namun perlu diketahui, secara langsung, Binance belum teregulasi di Indonesia sebagai entitas mandiri. Artinya, Binance tidak memiliki izin langsung dari OJK untuk beroperasi sebagai bursa crypto independen di Indonesia.
Terdapat beberapa platform yang telah mendukung trading futures crypto di Indonesia yang menyediakan fitur leverage dan fitur charting yang lengkap serta cocok untuk trader profesional salah satunya Pintu Futures dan beberapa platform crypto lain.
Memahami Pasar Sideway
Market Sideway atau Pasar stabil adalah keadaan di mana harga aset berfluktuasi dalam batasan yang tidak terlalu lebar dan tidak menunjukkan arah yang jelas. Situasi ini sering kali terlihat ketika pasar menunggu informasi penting atau ketika keseimbangan antara permintaan dan penawaran terjadi.
Saat harga tidak mengalami pergerakan yang berarti, volatilitas umumnya rendah. Hal ini menyebabkan pergerakan harga terbatasi dalam rentang tertentu. Dalam keadaan seperti ini, trader sering merasa bingung dalam menentukan arah untuk bertransaksi.
Mengetahui cara mengenali pasar yang stabil sangat krusial untuk menyesuaikan strategi trading. Salah satu cara untuk mendeteksi market sideway adalah dengan mengamati pola harga yang bergerak horizontal.
Selain itu, rendahnya volume perdagangan juga bisa menandakan bahwa pasar berada dalam kondisi sideway. Dengan memahami fitur-fitur ini, trader bisa menghindari pengambilan keputusan yang tidak efektif dalam trading.
Tips Trading saat Market Sideway
1. Menganalisis Level Support dan Resistance
Pada keadaan pasar sideway atau stabil, level support dan resistance menjadi sangat penting. Level support adalah harga dimana permintaan seringkali mencegah harga jatuh lebih jauh, sedangkan resistance adalah level di mana penawaran seringkali menghalangi harga untuk naik lebih tinggi.
Menentukan level-level ini dapat membantu trader menemukan titik masuk dan keluar yang tepat. Dalam hal ini, trader bisa melakukan pembelian ketika harga mendekati level support dan melakukan penjualan saat harga mendekati resistance.
Namun, penting untuk diingat bahwa support dan resistance tidaklah merupakan level yang pasti, melainkan lebih kepada area. Oleh karena itu, jangan hanya mengandalkan satu level harga tertentu, tetapi juga perhatikan volume perdagangan dan pola candlestick di sekitar level tersebut.
2. Memanfaatkan Indikator Teknikal
Indikator teknikal seperti Moving Averages, Bollinger Bands, dan RSI sangat bermanfaat dalam kondisi pasar stabil. Sebagai contoh, Bollinger Bands bisa membantu dalam menentukan batas atas dan bawah dari rentang harga.
Ketika harga mendekati batas atas, ini dapat menjadi sinyal untuk menjual, sedangkan jika harga mendekati batas bawah, ini dapat menjadi sinyal untuk membeli. Dengan cara ini, trader bisa mendapatkan keuntungan dari pergerakan harga yang terbatasi dalam rentang tertentu.
RSI (Relative Strength Index) juga dapat menyediakan sinyal apakah kondisi pasar sudah terlalu tinggi atau rendah dalam keadaan stabil. Ketika RSI mendekati angka 70, ini menunjukkan bahwa aset mungkin sudah terlalu tinggi dan bisa mengalami koreksi.
Sebaliknya, jika RSI mendekati angka 30, ini menunjukkan bahwa aset mungkin sudah terlalu rendah dan siap untuk naik. Dengan memanfaatkan indikator-indikator ini, trader dapat membuat keputusan perdagangan yang lebih baik.
3. Strategi Range Trading
Range trading adalah strategi yang mengandalkan pergerakan harga dalam batasan tertentu. Dalam strategi ini, trader dapat membeli ketika harga mendekati level support dan melakukan penjualan saat harga mendekati level resistance.
Strategi ini sangat efektif ketika pasar berada dalam kondisi sideways, di mana harga bergerak bolak-balik dalam rentang yang konsisten. Trader dapat memanfaatkan perubahan harga dalam batasan ini untuk meraih keuntungan, meskipun tidak ada pola tren yang jelas.
Namun, sangat penting untuk selalu menempatkan stop-loss untuk mengurangi kerugian. Walaupun strategi trading dalam rentang dapat membawa keuntungan, ada kemungkinan harga akan menembus level support atau resistance dan beralih ke arah yang tidak diinginkan. Dengan mengatur stop-loss, trader dapat melindungi investasi dari pergerakan harga yang mendadak.
4. Strategi Trading Breakout
Terkadang, harga dapat keluar dari pola sideways dan mulai menunjukkan tren baru. Strategi breakout trading melibatkan pembelian saat harga melewati resistance atau penjualan ketika harga menembus support, dengan harapan bahwa tren baru akan muncul.
Untuk memastikan bahwa breakout yang terjadi sah, trader dapat menggunakan volume perdagangan sebagai bukti. Breakout yang disertai dengan volume tinggi cenderung lebih kuat dan dapat diandalkan.
Namun, breakout trading juga memiliki risikonya. Kadang-kadang, harga dapat mengalami false breakout, yaitu saat harga menembus level support atau resistance untuk sesaat dan kemudian kembali ke rentang sebelumnya. Oleh karena itu, sangat penting untuk menunggu konfirmasi sebelum melakukan transaksi.
5. Manajemen Risiko
Selalu penting untuk menggunakan stop-loss dan take-profit untuk melindungi investasi. Stop-loss dapat membantu membatasi kerugian jika harga bergerak melawan posisi, sedangkan take-profit dapat mengamankan keuntungan ketika harga bergerak sesuai dengan harapan.
Menyesuaikan ukuran posisi dengan volatilitas pasar dan seberapa besar risiko yang dapat diterima adalah aspek krusial dalam manajemen risiko. Jangan mengambil risiko lebih dari yang dapat ditoleransi untuk kehilangan.
Selain itu, hindari menempatkan terlalu banyak modal dalam satu posisi. Diversifikasi investasimu dengan membagi modal di beberapa aset atau strategi dapat berfungsi untuk mengurangi tingkat risiko secara keseluruhan. Dengan manajemen risiko yang baik, trader dapat tetap bertahan di pasar meski dalam kondisi yang tidak menguntungkan.
Kesalahan yang Perlu Dihindari
Overtrading
Satu kesalahan besar yang bisa dilakukan trader saat pasar sideways adalah overtrading. Ini terjadi ketika trader terlalu sering melakukan transaksi tanpa alasan kuat. Hal ini dapat menghabiskan modal dengan cepat.
Di saat harga bergerak terbatas, trader sering merasa perlu untuk terus bertransaksi untuk mengejar keuntungan kecil. Namun, hal ini bisa menyebabkan biaya transaksi yang tinggi dan potensi kerugian yang lebih serius.
Untuk menghindari overtrading, penting bagi trader untuk tetap disiplin dan hanya melakukan transaksi berdasarkan sinyal yang jelas dan sah. Rencanakan trading dengan jelas dan ikuti aturan yang sudah ditetapkan.
Perlu diingat, semua aktivitas jual beli crypto memiliki resiko dan volatilitas yang tinggi karena sifat crypto dengan harga yang fluktuatif.
Maka dari itu, selalu lakukan riset mandiri (DYOR) dan gunakan dana yang tidak digunakan dalam waktu dekat (uang dingin) sebelum berinvestasi. Segala aktivitas jual beli bitcoin dan investasi aset crypto lainnya menjadi tanggung jawab para trader dan investor.
Jakarta: Sebelum melakukan trading crypto, persyaratan pertama yang harus dipenuhi oleh trader adalah kemampuan dalam melakukan analisa baik fundamental atau teknikal terhadap aset crypto. Tentunya kamu harus memiliki strategi menghadapi pasar bullish, bearish, atau Sideway.
Untuk menganalisa pergerakan pasar tentunya kamu membutuhkan
situs trading terbaik, yang menyediakan kelengkapan fitur, beragam aset crypto yang diperdagangkan, berapa biaya trading yang dikenakan oleh platform.
Dan hal yang paling terpenting adalah bagaimana dengan sistem keamanan yang ditawarkan. Untuk rekomendasi platform trading terbaik maka kamu bisa menggunakan
Binance futures APK. Aplikasi ini merupakan salah satu aplikasi crypto terbesar di dunia.
Namun perlu diketahui, secara langsung, Binance belum teregulasi di Indonesia sebagai entitas mandiri. Artinya, Binance tidak memiliki izin langsung dari OJK untuk beroperasi sebagai bursa crypto independen di Indonesia.
Terdapat beberapa platform yang telah mendukung trading futures crypto di Indonesia yang menyediakan fitur leverage dan fitur charting yang lengkap serta cocok untuk trader profesional salah satunya Pintu Futures dan beberapa platform crypto lain.
Memahami Pasar Sideway
Market Sideway atau Pasar stabil adalah keadaan di mana harga aset berfluktuasi dalam batasan yang tidak terlalu lebar dan tidak menunjukkan arah yang jelas. Situasi ini sering kali terlihat ketika pasar menunggu informasi penting atau ketika keseimbangan antara permintaan dan penawaran terjadi.
Saat harga tidak mengalami pergerakan yang berarti, volatilitas umumnya rendah. Hal ini menyebabkan pergerakan harga terbatasi dalam rentang tertentu. Dalam keadaan seperti ini, trader sering merasa bingung dalam menentukan arah untuk bertransaksi.
Mengetahui cara mengenali pasar yang stabil sangat krusial untuk menyesuaikan strategi trading. Salah satu cara untuk mendeteksi market sideway adalah dengan mengamati pola harga yang bergerak horizontal.
Selain itu, rendahnya volume perdagangan juga bisa menandakan bahwa pasar berada dalam kondisi sideway. Dengan memahami fitur-fitur ini, trader bisa menghindari pengambilan keputusan yang tidak efektif dalam trading.
Tips Trading saat Market Sideway
1. Menganalisis Level Support dan Resistance
Pada keadaan pasar sideway atau stabil, level support dan resistance menjadi sangat penting. Level support adalah harga dimana permintaan seringkali mencegah harga jatuh lebih jauh, sedangkan resistance adalah level di mana penawaran seringkali menghalangi harga untuk naik lebih tinggi.
Menentukan level-level ini dapat membantu trader menemukan titik masuk dan keluar yang tepat. Dalam hal ini, trader bisa melakukan pembelian ketika harga mendekati level support dan melakukan penjualan saat harga mendekati resistance.
Namun, penting untuk diingat bahwa support dan resistance tidaklah merupakan level yang pasti, melainkan lebih kepada area. Oleh karena itu, jangan hanya mengandalkan satu level harga tertentu, tetapi juga perhatikan volume perdagangan dan pola candlestick di sekitar level tersebut.
2. Memanfaatkan Indikator Teknikal
Indikator teknikal seperti Moving Averages, Bollinger Bands, dan RSI sangat bermanfaat dalam kondisi pasar stabil. Sebagai contoh, Bollinger Bands bisa membantu dalam menentukan batas atas dan bawah dari rentang harga.
Ketika harga mendekati batas atas, ini dapat menjadi sinyal untuk menjual, sedangkan jika harga mendekati batas bawah, ini dapat menjadi sinyal untuk membeli. Dengan cara ini, trader bisa mendapatkan keuntungan dari pergerakan harga yang terbatasi dalam rentang tertentu.
RSI (Relative Strength Index) juga dapat menyediakan sinyal apakah kondisi pasar sudah terlalu tinggi atau rendah dalam keadaan stabil. Ketika RSI mendekati angka 70, ini menunjukkan bahwa aset mungkin sudah terlalu tinggi dan bisa mengalami koreksi.
Sebaliknya, jika RSI mendekati angka 30, ini menunjukkan bahwa aset mungkin sudah terlalu rendah dan siap untuk naik. Dengan memanfaatkan indikator-indikator ini, trader dapat membuat keputusan perdagangan yang lebih baik.
3. Strategi Range Trading
Range trading adalah strategi yang mengandalkan pergerakan harga dalam batasan tertentu. Dalam strategi ini, trader dapat membeli ketika harga mendekati level support dan melakukan penjualan saat harga mendekati level resistance.
Strategi ini sangat efektif ketika pasar berada dalam kondisi sideways, di mana harga bergerak bolak-balik dalam rentang yang konsisten. Trader dapat memanfaatkan perubahan harga dalam batasan ini untuk meraih keuntungan, meskipun tidak ada pola tren yang jelas.
Namun, sangat penting untuk selalu menempatkan stop-loss untuk mengurangi kerugian. Walaupun strategi trading dalam rentang dapat membawa keuntungan, ada kemungkinan harga akan menembus level support atau resistance dan beralih ke arah yang tidak diinginkan. Dengan mengatur stop-loss, trader dapat melindungi investasi dari pergerakan harga yang mendadak.
4. Strategi Trading Breakout
Terkadang, harga dapat keluar dari pola sideways dan mulai menunjukkan tren baru. Strategi breakout trading melibatkan pembelian saat harga melewati resistance atau penjualan ketika harga menembus support, dengan harapan bahwa tren baru akan muncul.
Untuk memastikan bahwa breakout yang terjadi sah, trader dapat menggunakan volume perdagangan sebagai bukti. Breakout yang disertai dengan volume tinggi cenderung lebih kuat dan dapat diandalkan.
Namun, breakout trading juga memiliki risikonya. Kadang-kadang, harga dapat mengalami false breakout, yaitu saat harga menembus level support atau resistance untuk sesaat dan kemudian kembali ke rentang sebelumnya. Oleh karena itu, sangat penting untuk menunggu konfirmasi sebelum melakukan transaksi.
5. Manajemen Risiko
Selalu penting untuk menggunakan stop-loss dan take-profit untuk melindungi investasi. Stop-loss dapat membantu membatasi kerugian jika harga bergerak melawan posisi, sedangkan take-profit dapat mengamankan keuntungan ketika harga bergerak sesuai dengan harapan.
Menyesuaikan ukuran posisi dengan volatilitas pasar dan seberapa besar risiko yang dapat diterima adalah aspek krusial dalam manajemen risiko. Jangan mengambil risiko lebih dari yang dapat ditoleransi untuk kehilangan.
Selain itu, hindari menempatkan terlalu banyak modal dalam satu posisi. Diversifikasi investasimu dengan membagi modal di beberapa aset atau strategi dapat berfungsi untuk mengurangi tingkat risiko secara keseluruhan. Dengan manajemen risiko yang baik, trader dapat tetap bertahan di pasar meski dalam kondisi yang tidak menguntungkan.
Kesalahan yang Perlu Dihindari
Overtrading
Satu kesalahan besar yang bisa dilakukan trader saat pasar sideways adalah overtrading. Ini terjadi ketika trader terlalu sering melakukan transaksi tanpa alasan kuat. Hal ini dapat menghabiskan modal dengan cepat.
Di saat harga bergerak terbatas, trader sering merasa perlu untuk terus bertransaksi untuk mengejar keuntungan kecil. Namun, hal ini bisa menyebabkan biaya transaksi yang tinggi dan potensi kerugian yang lebih serius.
Untuk menghindari overtrading, penting bagi trader untuk tetap disiplin dan hanya melakukan transaksi berdasarkan sinyal yang jelas dan sah. Rencanakan trading dengan jelas dan ikuti aturan yang sudah ditetapkan.
Perlu diingat, semua aktivitas jual beli crypto memiliki resiko dan volatilitas yang tinggi karena sifat crypto dengan harga yang fluktuatif.
Maka dari itu, selalu lakukan riset mandiri (DYOR) dan gunakan dana yang tidak digunakan dalam waktu dekat (uang dingin) sebelum berinvestasi. Segala aktivitas jual beli bitcoin dan investasi aset crypto lainnya menjadi tanggung jawab para trader dan investor.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id(MMI)