Jakarta: Rasa haru tak bisa dibendung Gubernur dan Wakil Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan dan Sandiaga Salahuddin Uno ketika menyaksikan 437 pasangan menikah dihadapan. Suasana seketika begitu sakral ketika seluruh peserta mengucapakan ijab kabul.
Tak hanya yang muda, calon pengantin yang sudah paruh baya pun mengucapakan kalimat tersebut dengan lantang. Perasan lega tampak ketika para pasangan sudah nyatakan sah sebagai pasangan.
"Kami ikut jadi saksi momen bahagia ini. Sangat khusyuk dan mengharukan," kata Anies usai menyaksikan nikah massal di Park and Ride Thamrin, Jakarta Pusat, Minggu, 31 Desember 2017.
Anies yakin, malam ini menjadi malam bahagia dan bersejarah bagi seluruh peserta nikah massal. Sebab, hari pernikahan mereka ikut disaksikan dan dirayakan banyak orang.
"Ini sesuatu yang tidak pernah mereka bayangkan bisa muncul di hari ini," ujar dia.
Mantan Menteri Pendidikan RI ini berencana mengadakan nikah massal setiap tahun. Menurutnya, program tersebut penting untuk membantu masyarakat mencacatkan pernikahannya.
"Kami ingin mereka memiliki catatan kependudukan yang rapi sehingga mereka bisa mendapatkan hak-haknya sebagai warga negara," pungkasnya.
Baca: Peserta Nikah Massal tak Keluarkan Biaya
Suratman, salah satu peserta nikah massal tidak bisa menyembunyikan kebahagiaannya. Setelah 32 tahun menikah, baru hari ini memiliki buku nikah.
"Selama ini cuma nikah siri saja. Enggak ada biaya buat nikah," kata pria berusia 51 tahun ini.
Suratman bersama Sariah, 48 merupakan salah satu pasangan yang mengikuti nikah massal yang diadakan Pemprov DKI Jakarta. Pasangan asal Kelurahan Pekojan, Jakarta Barat ini merupakan anggota Petugas Pelaksanaan Prasarana dan Sarana Umum (PPSU) jakarta, yang telah nikah siri selama 32 tahun.
Ia berharap bahwa acara seperti ini diadakan rutin setiap tahun, agar bisa membantu masyarakat yang mengalami kesulitan ekonomi. "Saya ikutan ini supaya sah dan bisa dapat buku nikah," ujar Sariah.
Suratman merupakan warga Pekojan, Jakarta Barat. Dari kampungnya, ada lima pasang yang turut mengikuti nikah massal.
"Semuanya anggota PPSU. Kami tahu ini dari pak Lurah. Semoga tahun depan ada lagi biar bisa bantu yang lain," tutup dia.
Jakarta: Rasa haru tak bisa dibendung Gubernur dan Wakil Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan dan Sandiaga Salahuddin Uno ketika menyaksikan 437 pasangan menikah dihadapan. Suasana seketika begitu sakral ketika seluruh peserta mengucapakan ijab kabul.
Tak hanya yang muda, calon pengantin yang sudah paruh baya pun mengucapakan kalimat tersebut dengan lantang. Perasan lega tampak ketika para pasangan sudah nyatakan sah sebagai pasangan.
"Kami ikut jadi saksi momen bahagia ini. Sangat khusyuk dan mengharukan," kata Anies usai menyaksikan nikah massal di Park and Ride Thamrin, Jakarta Pusat, Minggu, 31 Desember 2017.
Anies yakin, malam ini menjadi malam bahagia dan bersejarah bagi seluruh peserta nikah massal. Sebab, hari pernikahan mereka ikut disaksikan dan dirayakan banyak orang.
"Ini sesuatu yang tidak pernah mereka bayangkan bisa muncul di hari ini," ujar dia.
Mantan Menteri Pendidikan RI ini berencana mengadakan nikah massal setiap tahun. Menurutnya, program tersebut penting untuk membantu masyarakat mencacatkan pernikahannya.
"Kami ingin mereka memiliki catatan kependudukan yang rapi sehingga mereka bisa mendapatkan hak-haknya sebagai warga negara," pungkasnya.
Baca: Peserta Nikah Massal tak Keluarkan Biaya
Suratman, salah satu peserta nikah massal tidak bisa menyembunyikan kebahagiaannya. Setelah 32 tahun menikah, baru hari ini memiliki buku nikah.
"Selama ini cuma nikah siri saja. Enggak ada biaya buat nikah," kata pria berusia 51 tahun ini.
Suratman bersama Sariah, 48 merupakan salah satu pasangan yang mengikuti nikah massal yang diadakan Pemprov DKI Jakarta. Pasangan asal Kelurahan Pekojan, Jakarta Barat ini merupakan anggota Petugas Pelaksanaan Prasarana dan Sarana Umum (PPSU) jakarta, yang telah nikah siri selama 32 tahun.
Ia berharap bahwa acara seperti ini diadakan rutin setiap tahun, agar bisa membantu masyarakat yang mengalami kesulitan ekonomi. "Saya ikutan ini supaya sah dan bisa dapat buku nikah," ujar Sariah.
Suratman merupakan warga Pekojan, Jakarta Barat. Dari kampungnya, ada lima pasang yang turut mengikuti nikah massal.
"Semuanya anggota PPSU. Kami tahu ini dari pak Lurah. Semoga tahun depan ada lagi biar bisa bantu yang lain," tutup dia.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(DMR)