medcom.id, Jakarta: Gubernur beserta Wakil Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan dan Sandiaga Uno meninjau proyek pembangunan Mass Rapid Transit (MRT) di Jalan H. Nawi, Fatmawati, Jakarta Selatan. Dengan mengenakan pelindung kepala dan body harness keduanya langsung naik ke bagian atas pembangunan MRT.
Anies ingin mengetahui langsung pembangunan MRT yang terkendala. Peninjauan berlangsung sekitar 15 menit.
"Kita melihat lokasi yang bermasalah karena kontruksi di tempat ini tidak bisa dituntaskan akibat ada rumah yang tidak mau melepas," kata Anies di Jalan Nawi, Jakarta Selatan, Jumat, 20 Oktober 2017.
Anies menuturkan, pihaknya sudah melihat landasan hukum dari Pengadilan Tata Usaha Negara (PTUN). Seluruh rumah atau ruko yang terdampak sudah menerima ganti rugi.
"Kecuali ada empat rumah. Karena itu kita instruksikan kepada Wali Kota supaya dieksekusi," tutur dia.
Mantan Menteri Pendidikan ini tidak ingin proyek tersebut tersendat. Sebab, MRT tak hanya untuk warga Jakarta tapi juga Indonesia.
"Kita melihat kepentingan nasional yang amat besar dalam proyek ini. Keterlambatan disini bisa menjadi masalah," ujar Anies.
Penggagas gerakan Indonesia Mengajar ini optimis pembangunan MRT selesai Maret 2019. "Sesuai dengan perencanaan dan kepentingan nasional. Jadi minggu depan akan kita lihat ekesekusinya," pungkas dia.
medcom.id, Jakarta: Gubernur beserta Wakil Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan dan Sandiaga Uno meninjau proyek pembangunan Mass Rapid Transit (MRT) di Jalan H. Nawi, Fatmawati, Jakarta Selatan. Dengan mengenakan pelindung kepala dan body harness keduanya langsung naik ke bagian atas pembangunan MRT.
Anies ingin mengetahui langsung pembangunan MRT yang terkendala. Peninjauan berlangsung sekitar 15 menit.
"Kita melihat lokasi yang bermasalah karena kontruksi di tempat ini tidak bisa dituntaskan akibat ada rumah yang tidak mau melepas," kata Anies di Jalan Nawi, Jakarta Selatan, Jumat, 20 Oktober 2017.
Anies menuturkan, pihaknya sudah melihat landasan hukum dari Pengadilan Tata Usaha Negara (PTUN). Seluruh rumah atau ruko yang terdampak sudah menerima ganti rugi.
"Kecuali ada empat rumah. Karena itu kita instruksikan kepada Wali Kota supaya dieksekusi," tutur dia.
Mantan Menteri Pendidikan ini tidak ingin proyek tersebut tersendat. Sebab, MRT tak hanya untuk warga Jakarta tapi juga Indonesia.
"Kita melihat kepentingan nasional yang amat besar dalam proyek ini. Keterlambatan disini bisa menjadi masalah," ujar Anies.
Penggagas gerakan Indonesia Mengajar ini optimis pembangunan MRT selesai Maret 2019. "Sesuai dengan perencanaan dan kepentingan nasional. Jadi minggu depan akan kita lihat ekesekusinya," pungkas dia.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(SCI)