medcom.id, Jakarta: Tim Disaster Victim Identification (DVI) RS Polri masih mengidentifikasi korban meninggal dunia akibat ledakan pabrik petasan milik PT. Panca Buana Cahaya di Kosambi, Tangerang, Banten. Prosesnya hampir rampung.
"Kini yang teridentifikasi 35 jenazah. Berarti kurang 10 jenazah yang belum teridentifikasi," kata Kepala Bidang Humas Polda Metro Jaya, Kombes Argo Yuwono di Mapolda Metro Jaya, Jalan Jenderal Sudirman, Jakarta Selatan, Sabtu 4 November 2017.
Argo mengungkapkan, pihaknya terus mencocokkan data yang diberikan keluarga korban. Di antaranya DNA, medis dan gigi.
Baca: APMI Minta Produksi Petasan di Indonesia Dilarang
Pencocokan ini penting agar tim DVI dapat memastikan identitas korban. Kepolisian pun langsung menyerahkan kepada keluarga korban jika benar-benar telah teridentifikasi.
Argo mengtakan, pihaknya juga mendalami semua dugaan tindak pidana menyusul tragedi ledakan tersebut. Di antaranya dugaan kelalaian salah satu pegawai yang mengakibatkan ledakan dan pekerja di bawah umur.
"Semua masih didalami ya," kata Argo.
Ledakan di pabrik petasan atau kembang api itu terjadi pada Kamis 26 Oktober 2017. Korban meninggal dibawa ke RS Polri Kramat Jati, Jakarta Timur untuk diidentifikasi. Sebab, kondisi jenazah tak bisa dikenali secara kasat mata. Empat dari kantong jenazah itu, merupakan serpihan tubuh korban.
Hingga hari ini, setidaknya 49 orang dinyatakan meninggal dunia. Sebanyak 45 di tempat kejadian perkara (TKP) dan empat lainnya meninggal setelah sempat menjalani perawatan di rumah sakit.
<iframe class="embedv" width="560" height="315" src="https://www.medcom.id/embed/0Kv3GO4N" allowfullscreen></iframe>
medcom.id, Jakarta: Tim Disaster Victim Identification (DVI) RS Polri masih mengidentifikasi korban meninggal dunia akibat ledakan pabrik petasan milik PT. Panca Buana Cahaya di Kosambi, Tangerang, Banten. Prosesnya hampir rampung.
"Kini yang teridentifikasi 35 jenazah. Berarti kurang 10 jenazah yang belum teridentifikasi," kata Kepala Bidang Humas Polda Metro Jaya, Kombes Argo Yuwono di Mapolda Metro Jaya, Jalan Jenderal Sudirman, Jakarta Selatan, Sabtu 4 November 2017.
Argo mengungkapkan, pihaknya terus mencocokkan data yang diberikan keluarga korban. Di antaranya DNA, medis dan gigi.
Baca:
APMI Minta Produksi Petasan di Indonesia Dilarang
Pencocokan ini penting agar tim DVI dapat memastikan identitas korban. Kepolisian pun langsung menyerahkan kepada keluarga korban jika benar-benar telah teridentifikasi.
Argo mengtakan, pihaknya juga mendalami semua dugaan tindak pidana menyusul tragedi ledakan tersebut. Di antaranya dugaan kelalaian salah satu pegawai yang mengakibatkan ledakan dan pekerja di bawah umur.
"Semua masih didalami ya," kata Argo.
Ledakan di pabrik petasan atau kembang api itu terjadi pada Kamis 26 Oktober 2017. Korban meninggal dibawa ke RS Polri Kramat Jati, Jakarta Timur untuk diidentifikasi. Sebab, kondisi jenazah tak bisa dikenali secara kasat mata. Empat dari kantong jenazah itu, merupakan serpihan tubuh korban.
Hingga hari ini, setidaknya 49 orang dinyatakan meninggal dunia. Sebanyak 45 di tempat kejadian perkara (TKP) dan empat lainnya meninggal setelah sempat menjalani perawatan di rumah sakit.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(FZN)
