medcom.id, Jakarta: Pemerintah Provinsi DKI Jakarta hari ini mencanangkan gerakan hormati guru. Gerakan ini sebagai peringatan Hari Guru Nasional yang jatuh pada 25 November.
Pelaksana Tugas (Plt) Gubernur DKI Jakarta Sumarsono mengatakan, peringatan hari guru kali ini penting untuk memahami, mengingat dan memberikan perhatian terhadap guru dan tenaga pendidik. Pembangunan, khususnya mencerdaskan kehidupan bangsa, tak lepas dari profesi ini.
"Kita berikan peringatan pencanangan gerakan hormati guru. Artinya apa, kita kembali pada hubungan antara guru dan murid di tengah-tengah kemajuan teknologi," kata Sumarsono di Kantor Dinas Pendidikan DKI Jakarta, Jalan Gatot Subroto, Jakarta Selatan, Jumat (25/11/2016).
Gerakan menghormati guru ini guna mengembalikan dan menguatkan kembali karakter bangsa. Soni, sapaan Sumarsono, yakin gelar pahlawan tanpa tanda jasa yang melekat pada profesi guru adalah totalitas untuk anak didiknya.
"Jadi penghargaan diberikan baik itu seperti saya yang mantan anak didik. Guru ingin anak didiknya menjadi orang-orang yang benar, yang berguna bagi bangsa dan negara," kata dia.
Dalam gerakan itu, lanjut Soni, nilai kesantunan dan budi pekerti anak didik terhadap guru mesti terjaga. Sejarah bangsa ini dibangun dari dunia pendidikan.
"Jangan sampai nilai-nilai kesantunan dan budi pekerti yang telah kita bangun dari sejarah bangsa ini menjadi tercampakkan," kata dia.
medcom.id, Jakarta: Pemerintah Provinsi DKI Jakarta hari ini mencanangkan gerakan hormati guru. Gerakan ini sebagai peringatan Hari Guru Nasional yang jatuh pada 25 November.
Pelaksana Tugas (Plt) Gubernur DKI Jakarta Sumarsono mengatakan, peringatan hari guru kali ini penting untuk memahami, mengingat dan memberikan perhatian terhadap guru dan tenaga pendidik. Pembangunan, khususnya mencerdaskan kehidupan bangsa, tak lepas dari profesi ini.
"Kita berikan peringatan pencanangan gerakan hormati guru. Artinya apa, kita kembali pada hubungan antara guru dan murid di tengah-tengah kemajuan teknologi," kata Sumarsono di Kantor Dinas Pendidikan DKI Jakarta, Jalan Gatot Subroto, Jakarta Selatan, Jumat (25/11/2016).
Gerakan menghormati guru ini guna mengembalikan dan menguatkan kembali karakter bangsa. Soni, sapaan Sumarsono, yakin gelar pahlawan tanpa tanda jasa yang melekat pada profesi guru adalah totalitas untuk anak didiknya.
"Jadi penghargaan diberikan baik itu seperti saya yang mantan anak didik. Guru ingin anak didiknya menjadi orang-orang yang benar, yang berguna bagi bangsa dan negara," kata dia.
Dalam gerakan itu, lanjut Soni, nilai kesantunan dan budi pekerti anak didik terhadap guru mesti terjaga. Sejarah bangsa ini dibangun dari dunia pendidikan.
"Jangan sampai nilai-nilai kesantunan dan budi pekerti yang telah kita bangun dari sejarah bangsa ini menjadi tercampakkan," kata dia.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(MBM)