Warga Kalijodo, Nenek Tompel. (Foto: MTVN/Wanda)
Warga Kalijodo, Nenek Tompel. (Foto: MTVN/Wanda)

Pemerintah Diminta Pikirkan Nasib Manula Kalijodo

Wanda Indana • 22 Februari 2016 16:52
medcom.id, Jakarta: Pemerintah Provinsi DKI Jakarta diminta memikirkan nasib manusia lanjut usia (manula) yang tinggal mengontrak di Kalijodo. Sebab, mereka tidak memiliki biaya untuk pindah kontrakan.
 
Hari ini mobil Puskesmas Suku Dinas Kesehatan Kecamatan Penjaringan,  diserbu warga lanjut usia Kalijodo. Mereka mengerubungi mobil puskesmas keliling itu untuk mengambil obat.
 
Kepala Nenek Tompel, 66, sudah hampir seminggu pusing. Kepala nenek empat anak ini terus berdenyut. Ia datang ke puskesmas keliling meminta obat sakit kepala.
 
Ia mengaku stres lantaran sebentar lagi tempat tinggalnya digusur Pemprov DKI Jakarta. Nek Tompel pasrah, sebab, dia hanya tinggal mengontrak di kawasan Kalijodo dengan menjual jamu.
 
"Sakit kepala terus, stres. Rumah mau digusur. Setiap hari minum obat pusing," katanya sembari mengusap kepalanya di depan mobil Puskesmas, Jalan Kepanduan II, Pejagalan, Penjaringan, Jakarta Utara, Senin (22/2/2016).
 
Nek Tompel sudah menjanda puluhan tahun. Dia menjadi tulang punggung keluarga. Seorang anaknya masih sekolah. "Bapak (suami) sudah enggak ada. Saya ini tulang punggung keluarga. Anak saya masih ada yang sekolah," katanya.
 
Penghasilan dari menjual jamu kini turun drastis. Jangankan untuk biaya makan, beli obat saja Nek Tompel mengaku tak sanggup. "Mumpung ada ini (Puskesmas keliling), obat semua gratis," ujarnya.
 
Nek tompel berencana mencari kontrakan untuk tempat tinggal barunya. Dia mulai tidak bisa membayar tagihan bulanan. Dia tidak mendapat jatah unit rusun lantaran tidak memiliki bangunan di kawasan Kalijodo.
 
"Kontrakan mahal, Rp1 juta. Enggak tahu bisa bayar apa enggak. Hari ini cuma dapat Rp20 ribu. Saya cuma berharap dapat perhatian dari Pemerintah," katanya.
 
Kepala Puskesmas Keliling Kecamatan Penjaringan Florida mengatakan, sebanyak 60 warga Kalijodo mengeluh berbagai penyakit. Rata-rata sakit kepala, flu dan batuk.
 
"Ini program jemput bola. Kami tetap melayani masyarakat hingga warga tidak lagi di sini. Kebanyakan pusing, kita periksa rupanya karena kelelahan, mereka kan pindahan, angkat-angkat barang cape. Kurang istirahat saja," jelas Florida.

Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News

Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id
(FZN)


TERKAIT

BERITA LAINNYA

social
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan