medcom.id, Jakarta: Jakarta sangat mungkin diterjang tsunami jika Gunung Krakatau meletus. Air laut bisa naik hingga ke taman Monumen Nasional.
Hal itu disampaikan Gubernur DKI Jakarta, Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok. Ia mengetahui informasi itu saat kunjungan ke Kota Rotterdam, Belanda.
"Kita selalu berpikir Jakarta enggak kena tsunami, tapi kalau Krakatau meletus ada tsunami di bawah Jakarta sampai monas airnya," kata Ahok di Balai Kota, Jalan Medan Merdeka Selatan, Jakarta Pusat, Jumat (25/9/2015).
Ahok terkagum-kagum dengan Pemerintah Kota Rotterdam. Sebab semuanya diterangkan berdasarkan teori. "Kita enggak tahu kapan air laut itu datang. Semua bisa dibuktikan secara teori," ujar Ahok.
Ahok menjelaskan, Jakarta perlu segera membangun giant sea wall (GSW). Ia yakin tanggul raksasa itu bisa menahan air laut akibat tsunami. "Salah satu untuk menahan itu, persis seperti menghadapi laut utara, harus membuat GWS," kata Ahok.
medcom.id, Jakarta: Jakarta sangat mungkin diterjang tsunami jika Gunung Krakatau meletus. Air laut bisa naik hingga ke taman Monumen Nasional.
Hal itu disampaikan Gubernur DKI Jakarta, Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok. Ia mengetahui informasi itu saat kunjungan ke Kota Rotterdam, Belanda.
"Kita selalu berpikir Jakarta enggak kena tsunami, tapi kalau Krakatau meletus ada tsunami di bawah Jakarta sampai monas airnya," kata Ahok di Balai Kota, Jalan Medan Merdeka Selatan, Jakarta Pusat, Jumat (25/9/2015).
Ahok terkagum-kagum dengan Pemerintah Kota Rotterdam. Sebab semuanya diterangkan berdasarkan teori. "Kita enggak tahu kapan air laut itu datang. Semua bisa dibuktikan secara teori," ujar Ahok.
Ahok menjelaskan, Jakarta perlu segera membangun giant sea wall (GSW). Ia yakin tanggul raksasa itu bisa menahan air laut akibat tsunami. "Salah satu untuk menahan itu, persis seperti menghadapi laut utara, harus membuat GWS," kata Ahok.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(TRK)