medcom.id, Jakarta: Anggota DPRD DKI Jakarta Rina Aditya Sartika dikabarkan sudah masuk kantor. Namun, tak ada satupun awak media yang melihat anak tersangka kasus korupsi pengadaan UPS itu.
Metrotvnews.com sempat menyambangi beberapa perusahaan yang dikelola Rina, yakni Media Harian Terbit, PT Quatech dan PT FourA, di Jalan Tanjung Duren Raya, Jakarta Barat, namun tak ada satupun karyawan yang bersedia memberi keterangan.
Begitupun saat tim mendatangi rumahnya di rumah Rina di Jalan Duta Raya, Duri Kepa, Kebon Jeruk, Jakarta Barat, tak ada seorang pun yang mau mengungkap Ia dimana. Rumah bertingkat dua dengan pagar setinggi kurang lebih 1,5 meter itu tertutup rapat.
Kediaman Rina Aditya Sartika. MTVN/ Wanda
Rina juga sudah lama tak berkabar atau hanya sekadar berbagi di jejaring sosial Facebook. Padahal, pascaterpilih sebagai anggota DPRD DKI Jakarta Fraksi Gerindra tahun 2014, ia begitu aktif menuliskan semua kegiatannya di dinding FB.
Ia juga kerap menggunakan media online untuk membagikan semua kegiatannya sebagai wakil rakyat. Seperti menyalurkan bantuan bagi korban banjir di Kelurahan Grogol dan Tomang beberapa waktu lalu.
Beredar kabar, Rina sempat hadir mengikuti rapat fraksi pada Rabu 1 April. Anggota Fraksi Gerindra Prabowo Soenirman mengungkapkan, kesempatan yang tepat untuk menemui Rina saat sidang paripurna, Senin 6 April pekan depan.
"Memang susah ditemui, cegat saja di paripurna, beliau kan datang tuh," kata Prabowo kepada Metrotvnews.com, Kamis (2/4/2015).
Rina tak pernah terlihat di DPRD DKI sejak Alex Usman menjadi tersangka pengadaan UPS. Namun, Prabowo menilai tidak ada hubungan antara kasus Alex dengan Rina. Sebab, ketika itu Rina masih menjalani ibadah umrah.
Rina Aditya Sartika diduga mengambil keuntungan dari pengadaan buku dalam APBD DKI 2014 untuk membiayai pencalonannya saat menjadi menjadi caleg Gerindra.
Contoh buku Rina.MTVN/Intan Fauzi
Berdasarkan dokumen APBD 2014, anggaran pengadaan buku itu terbilang fantastis. Buku "Dari Delman Menuju MRT" dianggarkan untuk siswa SD, SMP, SMA, dan SMK. Untuk siswa SD, anggarannya Rp 830 juta; alokasi untuk SMP senilai Rp 600 juta; untuk siswa SMA sebesar Rp 500 juta; dan untuk siswa SMK sebesar Rp 500 juta. Sementara anggaran buku Urban Batavia Urban Jakarta senilai Rp 500 juta.
Buku "Jakarta Dulu Rawa Sekarang Pencakar Langit" untuk siswa SMA dan SMK sebesar Rp 500 juta serta buku Batavia Era Kolonial Hingga Jokowi senilai Rp 500 juta.
medcom.id, Jakarta: Anggota DPRD DKI Jakarta Rina Aditya Sartika dikabarkan sudah masuk kantor. Namun, tak ada satupun awak media yang melihat anak tersangka kasus korupsi pengadaan UPS itu.
Metrotvnews.com sempat menyambangi beberapa perusahaan yang dikelola Rina, yakni Media Harian Terbit, PT Quatech dan PT FourA, di Jalan Tanjung Duren Raya, Jakarta Barat, namun tak ada satupun karyawan yang bersedia memberi keterangan.
Begitupun saat tim mendatangi rumahnya di rumah Rina di Jalan Duta Raya, Duri Kepa, Kebon Jeruk, Jakarta Barat, tak ada seorang pun yang mau mengungkap Ia dimana. Rumah bertingkat dua dengan pagar setinggi kurang lebih 1,5 meter itu tertutup rapat.
Kediaman Rina Aditya Sartika. MTVN/ Wanda
Rina juga sudah lama tak berkabar atau hanya sekadar berbagi di jejaring sosial Facebook. Padahal, pascaterpilih sebagai anggota DPRD DKI Jakarta Fraksi Gerindra tahun 2014, ia begitu aktif menuliskan semua kegiatannya di dinding FB.
Ia juga kerap menggunakan media online untuk membagikan semua kegiatannya sebagai wakil rakyat. Seperti menyalurkan bantuan bagi korban banjir di Kelurahan Grogol dan Tomang beberapa waktu lalu.
Beredar kabar, Rina sempat hadir mengikuti rapat fraksi pada Rabu 1 April. Anggota Fraksi Gerindra Prabowo Soenirman mengungkapkan, kesempatan yang tepat untuk menemui Rina saat sidang paripurna, Senin 6 April pekan depan.
"Memang susah ditemui, cegat saja di paripurna, beliau kan datang tuh," kata Prabowo kepada
Metrotvnews.com, Kamis (2/4/2015).
Rina tak pernah terlihat di DPRD DKI sejak Alex Usman menjadi tersangka pengadaan UPS. Namun, Prabowo menilai tidak ada hubungan antara kasus Alex dengan Rina. Sebab, ketika itu Rina masih menjalani ibadah umrah.
Rina Aditya Sartika diduga mengambil keuntungan dari pengadaan buku dalam APBD DKI 2014 untuk membiayai pencalonannya saat menjadi menjadi caleg Gerindra.
Contoh buku Rina.MTVN/Intan Fauzi
Berdasarkan dokumen APBD 2014, anggaran pengadaan buku itu terbilang fantastis. Buku "Dari Delman Menuju MRT" dianggarkan untuk siswa SD, SMP, SMA, dan SMK. Untuk siswa SD, anggarannya Rp 830 juta; alokasi untuk SMP senilai Rp 600 juta; untuk siswa SMA sebesar Rp 500 juta; dan untuk siswa SMK sebesar Rp 500 juta. Sementara anggaran buku Urban Batavia Urban Jakarta senilai Rp 500 juta.
Buku "Jakarta Dulu Rawa Sekarang Pencakar Langit" untuk siswa SMA dan SMK sebesar Rp 500 juta serta buku Batavia Era Kolonial Hingga Jokowi senilai Rp 500 juta
. Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(FZN)