Jakarta: Jenazah yang dikubur secara tumpuk di Tempat Pemakaman Umum (TPU) Jakarta terus bertambah. Penyebabnya, banyak warga yang tidak ingin kuburan keluarganya jauh dari tempat tinggal.
Berdasarkan data Dinas Kehutanan DKI Jakarta, sepanjang Januari-Juli 2019, ada lebih dari 8 ribu jenazah warga DKI Jakarta dikubur tumpuk dengan rata-rata satu makam diisi dua jenazah.
"Tahun ini ada 8.143 jenazah. Sedangkan makam baru ada 10.500 per bulan ini," kata Kepala Seksi Pelayanan dan Perpetakan Makam Dishut DKI Jakarta, Ricky Putra kepada Medcom.id, Jakarta Pusat, Jumat, 26 Juli 2019.
Ricky mengatakan kuburan yang ditumpuk biasanya masih keluarga. Mereka tak ingin kuburan keluarganya jauh dari tempat tinggal.
Selain itu, masyarakat ingin makam keluarganya tetap di pusat kota. Namun, lahan di pemakaman tersebut tidak bertambah sehingga jenazah dikubur di atas kuburan sebelumnya.
Ia membantah maraknya makam tumpang karena keterbatasan lahan. Ricky menyebut DKI masih memiliki banyak lahan, namun jaraknya jauh.
"Kalau mereka mau dekat ya mereka bisa numpang ke makam kerabat yang sudah meninggal. Tapi kalau tidak mau sudah lahan kuburan di Pondok Ranggon, Tanah Kusir, dan Tegal Alur," jelasnya.
TPU Pondok Ranggon terletak di Jakarta Timur berdekatan dengan Kota Bekasi dengan luas 68 hektare. Sedangkan TPU Tegal Alur berada di Jakarta Barat berdekatan dengan Tangerang dengan luas sekitar 54 hektare.
"Itu memang jauh, tapi kan enggak harus menguburkan dekat rumah. Di sana secara kapasitas memang belum sebanyak di TPU Karet Bivak," pungkas dia.
Jakarta: Jenazah yang dikubur secara tumpuk di Tempat Pemakaman Umum (TPU) Jakarta terus bertambah. Penyebabnya, banyak warga yang tidak ingin kuburan keluarganya jauh dari tempat tinggal.
Berdasarkan data Dinas Kehutanan DKI Jakarta, sepanjang Januari-Juli 2019, ada lebih dari 8 ribu jenazah warga DKI Jakarta dikubur tumpuk dengan rata-rata satu makam diisi dua jenazah.
"Tahun ini ada 8.143 jenazah. Sedangkan makam baru ada 10.500 per bulan ini," kata Kepala Seksi Pelayanan dan Perpetakan Makam Dishut DKI Jakarta, Ricky Putra kepada
Medcom.id, Jakarta Pusat, Jumat, 26 Juli 2019.
Ricky mengatakan kuburan yang ditumpuk biasanya masih keluarga. Mereka tak ingin kuburan keluarganya jauh dari tempat tinggal.
Selain itu, masyarakat ingin makam keluarganya tetap di pusat kota. Namun, lahan di pemakaman tersebut tidak bertambah sehingga jenazah dikubur di atas kuburan sebelumnya.
Ia membantah maraknya makam tumpang karena keterbatasan lahan. Ricky menyebut DKI masih memiliki banyak lahan, namun jaraknya jauh.
"Kalau mereka mau dekat ya mereka bisa numpang ke makam kerabat yang sudah meninggal. Tapi kalau tidak mau sudah lahan kuburan di Pondok Ranggon, Tanah Kusir, dan Tegal Alur," jelasnya.
TPU Pondok Ranggon terletak di Jakarta Timur berdekatan dengan Kota Bekasi dengan luas 68 hektare. Sedangkan TPU Tegal Alur berada di Jakarta Barat berdekatan dengan Tangerang dengan luas sekitar 54 hektare.
"Itu memang jauh, tapi kan enggak harus menguburkan dekat rumah. Di sana secara kapasitas memang belum sebanyak di TPU Karet Bivak," pungkas dia.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(AZF)