Bali: Eks Gubernur DKI Jakarta Djarot Saiful Hidayat berkomentar soal jabatan wakil gubernur DKI Jakarta yang masih kosong. Menurutnya, kepemimpinan di DKI harus dibantu oleh wakil gubernur. Dia merasakan bagaimana tak enaknya menjadi gubernur seorang diri.
"Setiap saya pulang itu pasti bersih beres, kalau masih belum beres bawa ke rumah. itu untuk hari kerja. Hari Sabtu Minggu itu turun kebawah, undangan macam-macam. artinya, memang saya merasakan sendiri itu berat," kata Djarot di Sanur, Bali, Sabtu, 10 Agustus 2019.
Pada Mei hingga Oktober 2017, Djarot harus memimpin Jakarta sendiri lantaran Basuki Tjahaja Purnama ditahan karena kasus penistaan agama. Selama kurang lebih enam bulan, jam kerja Djarot selalu overtime.
"Saya tuh bekerja sampai jam 2 pagi, tidur subuh bangun jam 5 setengah 6 kerja lagi, baru berangkat sampai jam 7.30. Kenapa? Karena provinsi DKI itu otonomi khusus di tingkat provinsi," kata Djarot.
Menurutnya, memang pengambilan keputusan dilakukan oleh gubernur. Namun kadang hal itu tertunda ketika ada undangan-undangan terkait yang harus dihadirinya. Padahal, seharusnya wakil gubernur bisa menggantikan untuk memenuhi undangan itu.
Baca: DPRD Lebih Utamakan APBD-P Ketimbang Cawagub DKI
Djarot merasakan kesulitan Anies. Ia berharap gubernur DKI itu segera mendapatkan pendamping.
"Ya doakan saja, supaya cepat dapat wakil, sejak awal kan sudah saya sampaikan saya doakan supaya tidak lama-lama menjomblo tanpa wakil," kata Djarot.
Bali: Eks Gubernur DKI Jakarta Djarot Saiful Hidayat berkomentar soal jabatan wakil gubernur DKI Jakarta yang masih kosong. Menurutnya, kepemimpinan di DKI harus dibantu oleh wakil gubernur. Dia merasakan bagaimana tak enaknya menjadi gubernur seorang diri.
"Setiap saya pulang itu pasti bersih beres, kalau masih belum beres bawa ke rumah. itu untuk hari kerja. Hari Sabtu Minggu itu turun kebawah, undangan macam-macam. artinya, memang saya merasakan sendiri itu berat," kata Djarot di Sanur, Bali, Sabtu, 10 Agustus 2019.
Pada Mei hingga Oktober 2017, Djarot harus memimpin Jakarta sendiri lantaran Basuki Tjahaja Purnama ditahan karena kasus penistaan agama. Selama kurang lebih enam bulan, jam kerja Djarot selalu overtime.
"Saya tuh bekerja sampai jam 2 pagi, tidur subuh bangun jam 5 setengah 6 kerja lagi, baru berangkat sampai jam 7.30. Kenapa? Karena provinsi DKI itu otonomi khusus di tingkat provinsi," kata Djarot.
Menurutnya, memang pengambilan keputusan dilakukan oleh gubernur. Namun kadang hal itu tertunda ketika ada undangan-undangan terkait yang harus dihadirinya. Padahal, seharusnya wakil gubernur bisa menggantikan untuk memenuhi undangan itu.
Baca: DPRD Lebih Utamakan APBD-P Ketimbang Cawagub DKI
Djarot merasakan kesulitan Anies. Ia berharap gubernur DKI itu segera mendapatkan pendamping.
"Ya doakan saja, supaya cepat dapat wakil, sejak awal kan sudah saya sampaikan saya doakan supaya tidak lama-lama menjomblo tanpa wakil," kata Djarot.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(DMR)
