medcom.id, Tangerang: Pemerintah Kota Tangerang Selatan, Banten, belum berencana menggelar operasi pasar murah dalam waktu dekat. Alasannya, inflasi di Kota Tangerang Selatan masih rendah dibanding kota/kabupaten lain di Banten.
"Per Mei 2016, inflasi Tangsel hanya 0,15 persen. Sementara kota/kabupaten lainnya mencapai 0,43 persen," kata Kepala Seksi Statistik Harga Konsumen Badan Pusat Statistik Provinsi Banten Husin Maulana dalam rapat tim pengendalian inflasi daerah di Hotel Grand Serpong, Kota Tangerang, Banten, Rabu (8/6/2016).
Husin mengatakan, sejumlah komoditas di antaranya daging sapi, ayam broiler, telur ayam, bawang merah, bawang putih, cabai merah, cabai rawit, rokok kretek, gula, dan susu menjadi penyumbang inflasi di Kota Tangerang Selatan. Namun, kenaikan harga itu tertutupi dengan adanya penurunan harga bahan bakar minyak (BBM), gas, dan biaya transportasi.
"Kebijakan penurunan harga BBM dan moda transportasi meredam gejolak kenaikan beberapa komoditi lain," kata dia.
Menanggapi hal itu, Wakil Wali Kota Tangerang Selatan Benyamin Davnie merencanakan baru dapat menggelar Bazar Ramadan, pada 23 Juni mendatang.
Rencananya. Bazar Ramadan digelar di 7 kecamatan di Kota Tangerang Selatan. Ia berharap, operasi pasar murah itu mampu meningkatkan daya beli masyarakat selama Ramadan dan menjelang Ramadan.
"Bazar Ramadan lebih kepada sembilan bahan pokok dan daging. Karena harga daging sapi ini yang volatilitasnya masih tinggi dan diburu masyarakat terutama saat mau Lebaran," kata Benyamin Davnie.
Sementara, Kepala Sub Divisi Regional Bulog Tangerang Selatan Rusli mengaku siap mengadakan operasi pasar murah.
"Untuk komoditas beras, daging, dan sebagainya, masih mencukupi hingga beberapa bulan setelah Lebaran. Kalau memang diharapkan ada operasi pasar, kami dari Bulog siap," kata Rusli.
medcom.id, Tangerang: Pemerintah Kota Tangerang Selatan, Banten, belum berencana menggelar operasi pasar murah dalam waktu dekat. Alasannya, inflasi di Kota Tangerang Selatan masih rendah dibanding kota/kabupaten lain di Banten.
"Per Mei 2016, inflasi Tangsel hanya 0,15 persen. Sementara kota/kabupaten lainnya mencapai 0,43 persen," kata Kepala Seksi Statistik Harga Konsumen Badan Pusat Statistik Provinsi Banten Husin Maulana dalam rapat tim pengendalian inflasi daerah di Hotel Grand Serpong, Kota Tangerang, Banten, Rabu (8/6/2016).
Husin mengatakan, sejumlah komoditas di antaranya daging sapi, ayam broiler, telur ayam, bawang merah, bawang putih, cabai merah, cabai rawit, rokok kretek, gula, dan susu menjadi penyumbang inflasi di Kota Tangerang Selatan. Namun, kenaikan harga itu tertutupi dengan adanya penurunan harga bahan bakar minyak (BBM), gas, dan biaya transportasi.
"Kebijakan penurunan harga BBM dan moda transportasi meredam gejolak kenaikan beberapa komoditi lain," kata dia.
Menanggapi hal itu, Wakil Wali Kota Tangerang Selatan Benyamin Davnie merencanakan baru dapat menggelar Bazar Ramadan, pada 23 Juni mendatang.
Rencananya. Bazar Ramadan digelar di 7 kecamatan di Kota Tangerang Selatan. Ia berharap, operasi pasar murah itu mampu meningkatkan daya beli masyarakat selama Ramadan dan menjelang Ramadan.
"Bazar Ramadan lebih kepada sembilan bahan pokok dan daging. Karena harga daging sapi ini yang volatilitasnya masih tinggi dan diburu masyarakat terutama saat mau Lebaran," kata Benyamin Davnie.
Sementara, Kepala Sub Divisi Regional Bulog Tangerang Selatan Rusli mengaku siap mengadakan operasi pasar murah.
"Untuk komoditas beras, daging, dan sebagainya, masih mencukupi hingga beberapa bulan setelah Lebaran. Kalau memang diharapkan ada operasi pasar, kami dari Bulog siap," kata Rusli.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(TTD)