medcom.id, Jakarta: Kawasan perkotaan sebagai tempat bermukim sebagian besar penduduk sebuah negara diharuskan tidak hanya memberi rasa nyaman bagi penghuninya. Perkotaan juga harus memiliki sarana dan prasarana yang memadai.
"Pengolahan perkotaan harus memperhatikan keberagaman dan integrasi. Pembangunan kota tidak hanya dengan sistem top down, tetapi juga memperhatikan kearifan lokal serta masukan warga," kata Direktur Rujak Center for Urban Studies, Marco Kusumawijaya, dalam Seminar Sehari Menjawab Kemendesakan dan Masa Depan Kota di Akmani Hotel Jakarta, Rabu (24/9/2014).
Bukan hanya itu, perkotaan masa depan juga memiliki cita-cita yang bisa dijadikan sebagai rujukan pembangunan perkotaan yang lebih nyaman bagi sebagian besar penduduk.
Bila diselisik dari sisi ekologi, kota harus dilihat sebagai sebuah sistem. Tidak hanya secara mekanis, tetapi juga membuka ruang spontanitas yang dapat menciptakan dan mengisi ruang.
Kota dicita-citakan menjadi satu ruang berbagi yang merangkum kreativitas sebagai ruang belajar dan berbagi. Kota juga harus memfasilitasi kekhasan kota yang dapat muncul dari aspek, nilai-nilai lokal, budaya kampung, dan budaya kerja.
Di masa depan, kota juga harus mampu memenuhi kebutuhan dan infrastruktur dasar dan bisa dikembangkan dengan ekonomi yang adil dan setara.
"Selalu ada kesenjangan dalam proses pembangunan, tapi yang sering terjadi adalah daerah-daerah tertinggal sering kali diabaikan dan terbengkalai. Karena itu, ekonomi yang adil dan setara harus dimiliki kota di masa depan," katanya.
medcom.id, Jakarta: Kawasan perkotaan sebagai tempat bermukim sebagian besar penduduk sebuah negara diharuskan tidak hanya memberi rasa nyaman bagi penghuninya. Perkotaan juga harus memiliki sarana dan prasarana yang memadai.
"Pengolahan perkotaan harus memperhatikan keberagaman dan integrasi. Pembangunan kota tidak hanya dengan sistem top down, tetapi juga memperhatikan kearifan lokal serta masukan warga," kata Direktur Rujak Center for Urban Studies, Marco Kusumawijaya, dalam Seminar Sehari Menjawab Kemendesakan dan Masa Depan Kota di Akmani Hotel Jakarta, Rabu (24/9/2014).
Bukan hanya itu, perkotaan masa depan juga memiliki cita-cita yang bisa dijadikan sebagai rujukan pembangunan perkotaan yang lebih nyaman bagi sebagian besar penduduk.
Bila diselisik dari sisi ekologi, kota harus dilihat sebagai sebuah sistem. Tidak hanya secara mekanis, tetapi juga membuka ruang spontanitas yang dapat menciptakan dan mengisi ruang.
Kota dicita-citakan menjadi satu ruang berbagi yang merangkum kreativitas sebagai ruang belajar dan berbagi. Kota juga harus memfasilitasi kekhasan kota yang dapat muncul dari aspek, nilai-nilai lokal, budaya kampung, dan budaya kerja.
Di masa depan, kota juga harus mampu memenuhi kebutuhan dan infrastruktur dasar dan bisa dikembangkan dengan ekonomi yang adil dan setara.
"Selalu ada kesenjangan dalam proses pembangunan, tapi yang sering terjadi adalah daerah-daerah tertinggal sering kali diabaikan dan terbengkalai. Karena itu, ekonomi yang adil dan setara harus dimiliki kota di masa depan," katanya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(PRI)