medcom.id, Jakarta: Perampokan di dalam taksi yang terjadi di SCBD maupun Kuningan, adalah taksi yang sama. Taksi tersebut diketahui berwarna putih. Perusahaan, Express Group yang memiliki unit taksi berwarna putih, membantah bahwa perampokan tersebut dilakukan dengan menggunakan taksi Express.
“Kami akan terus melakukan tindakan proaktif untuk dapat menjerat pelaku kriminal ini, dan kepada pengguna taksi Express kami pastikan sekali lagi bahwa bagasi taksi Express dilengkapi sekat pengaman. Sehingga tidak memungkinkan perampokan terjadi dengan mengunakan modus bersembunyi di dalam bagasi dikarenakan akses dari bagasi ke kursi penumpang bagian belakang, telah ditutup secara permanen,” kata General Manager Operational Express Group Sutiarto, dalam pesan elektroniknya yang diterima Metrotvnews.com, Rabu (3/12/2014).
Dia mengatakan telah menerima laporan mengenai dugaan perampokan yang terjadi di dalam unit taksi berwarna putih. Untuk itu, tim Express Group telah bekerja sama dengan pihak Kepolisian melakukan investigasi mendalam mengenai kasus ini.
Pada 26 November 2014, polisi menerima laporan dari korban perampokan dan mengaku terjadi di salah satu unit taksi berwarna putih dengan nomor pintu DP 8015. Setelah polisi melakukan penyelidikan dengan memanggil unit taksi Express dan dipertemukan dengan korban, ternyata terdapat perbedaan signifikan antara ciri-ciri pengemudi dan bentuk fisik unit Taksi yang dimaksud oleh korban.
Data tersebut sejalan juga dengan catatan perjalanan unit taksi tersebut yang didapatkan dari sistem yang terpasang di unit tersebut. Dari data sistem diperoleh informasi bahwa unit taksi Express dengan nomor pintu tersebut tidak beredar di rute yang ditempuh korban. Dugaan sementara terdapat tindakan kriminalitas yang menyalahgunakan unit taksi berwarna putih yang mirip dengan armada Taksi Express.
“Saat ini kami bersama Kepolisian sedang mengumpulkan fakta dan data terkait kasus ini. Kami juga sudah menghubungi pihak korban untuk memastikan kronologis kejadian untuk memastikan peristiwa yang sebenarnya, karena insiden semacam ini sangat merugikan reputasi kami,” ungkapnya.
Sebelumnya diketahui, Direktur Reserse Kriminal Umum Polda Metro Jaya Kombes Heru Pranoto mengatakan komplotan perampok dalam taksi yang beraksi di SCBD dan Kuningan, Jakarta Selatan, diduga sama. Modus yang mereka lakukan serupa. "Taksi yang digunakan pelaku sama-sama berwarna putih dan dari perusahaan taksi yang sama," terang Heru.
Malam kemarin, sekitar pukul 19.30 WIB, karyawati berinisial RP (30) menjadi korban perampokan oleh sopir taksi dan dua rekannya. RP menyetop taksi di kawasan SCBD, Jakarta Selatan. Setelah naik dan taksi berjalan beberapa meter, muncul seseorang dari dalam bagasi taksi. RP langsung diancam agar tak berteriak. Meski tak berteriak, toh RP tetap dianiaya dan dicekik.
Sambil berjalan, sopir taksi lalu menghubungi pelaku lain yang ternyata sudah menunggu di pinggir jalan. Setelah menaikkan pelaku lainnya, RP dibawa berputar-putar dan seluruh barang berharga miliknya digasak, seperti Smartphone Iphone 5S, laptop, dan kalung emas. Perampok juga menyita semua uang dalam tabungan RP. Duit RP dikuras lewat ATM BCA yang ada di sebuah minimarket di Jalan Ciniru, Jakarta Selatan.
Lima hari sebelum nahas menimpa RP, kejadian serupa juga dialami RW, 27. Karyawan perusahaan swasta itu dirampok di dalam taksi berwarna putih di kawasan Kuningan, sekitar pukul 23.00 WIB. RW diturunkan begitu saja di kawasan Cikini, setelah semua barang berharganya digasak.
medcom.id, Jakarta: Perampokan di dalam taksi yang terjadi di SCBD maupun Kuningan, adalah taksi yang sama. Taksi tersebut diketahui berwarna putih.
Perusahaan, Express Group yang memiliki unit taksi berwarna putih, membantah bahwa perampokan tersebut dilakukan dengan menggunakan taksi Express.
“Kami akan terus melakukan tindakan proaktif untuk dapat menjerat pelaku kriminal ini, dan kepada pengguna taksi Express kami pastikan sekali lagi bahwa bagasi taksi Express dilengkapi sekat pengaman. Sehingga tidak memungkinkan perampokan terjadi dengan mengunakan modus bersembunyi di dalam bagasi dikarenakan akses dari bagasi ke kursi penumpang bagian belakang, telah ditutup secara permanen,” kata General Manager Operational Express Group Sutiarto, dalam pesan elektroniknya yang diterima
Metrotvnews.com, Rabu (3/12/2014).
Dia mengatakan telah menerima laporan mengenai dugaan perampokan yang terjadi di dalam unit taksi berwarna putih. Untuk itu, tim Express Group telah bekerja sama dengan pihak Kepolisian melakukan investigasi mendalam mengenai kasus ini.
Pada 26 November 2014, polisi menerima laporan dari korban perampokan dan mengaku terjadi di salah satu unit taksi berwarna putih dengan nomor pintu DP 8015. Setelah polisi melakukan penyelidikan dengan memanggil unit taksi Express dan dipertemukan dengan korban, ternyata terdapat perbedaan signifikan antara ciri-ciri pengemudi dan bentuk fisik unit Taksi yang dimaksud oleh korban.
Data tersebut sejalan juga dengan catatan perjalanan unit taksi tersebut yang didapatkan dari sistem yang terpasang di unit tersebut. Dari data sistem diperoleh informasi bahwa unit taksi Express dengan nomor pintu tersebut tidak beredar di rute yang ditempuh korban. Dugaan sementara terdapat tindakan kriminalitas yang menyalahgunakan unit taksi berwarna putih yang mirip dengan armada Taksi Express.
“Saat ini kami bersama Kepolisian sedang mengumpulkan fakta dan data terkait kasus ini. Kami juga sudah menghubungi pihak korban untuk memastikan kronologis kejadian untuk memastikan peristiwa yang sebenarnya, karena insiden semacam ini sangat merugikan reputasi kami,” ungkapnya.
Sebelumnya diketahui, Direktur Reserse Kriminal Umum Polda Metro Jaya Kombes Heru Pranoto mengatakan komplotan perampok dalam taksi yang beraksi di SCBD dan Kuningan, Jakarta Selatan, diduga sama. Modus yang mereka lakukan serupa. "Taksi yang digunakan pelaku sama-sama berwarna putih dan dari perusahaan taksi yang sama," terang Heru.
Malam kemarin, sekitar pukul 19.30 WIB, karyawati berinisial RP (30) menjadi korban perampokan oleh sopir taksi dan dua rekannya. RP menyetop taksi di kawasan SCBD, Jakarta Selatan. Setelah naik dan taksi berjalan beberapa meter, muncul seseorang dari dalam bagasi taksi. RP langsung diancam agar tak berteriak. Meski tak berteriak, toh RP tetap dianiaya dan dicekik.
Sambil berjalan, sopir taksi lalu menghubungi pelaku lain yang ternyata sudah menunggu di pinggir jalan. Setelah menaikkan pelaku lainnya, RP dibawa berputar-putar dan seluruh barang berharga miliknya digasak, seperti Smartphone Iphone 5S, laptop, dan kalung emas. Perampok juga menyita semua uang dalam tabungan RP. Duit RP dikuras lewat ATM BCA yang ada di sebuah minimarket di Jalan Ciniru, Jakarta Selatan.
Lima hari sebelum nahas menimpa RP, kejadian serupa juga dialami RW, 27. Karyawan perusahaan swasta itu dirampok di dalam taksi berwarna putih di kawasan Kuningan, sekitar pukul 23.00 WIB. RW diturunkan begitu saja di kawasan Cikini, setelah semua barang berharganya digasak.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(YDH)