Pembangunan Musala di Halte TransJakarta Butuh Banyak Pertimbangan

Jakarta: Pembangunan musala di halte TransJakarta harus mempertimbangkan banyak hal. Kepala Humas PT TransJakarta Wibowo mengatakan tak semua halte memiliki ruang lebih. "Tidak memungkinkan untuk halte-halte kecil, kapasitas ruang haltenya juga terbatas," tegas Wibowo kepada Medcom.id, Kamis, 8 Maret 2018. Menurut dia, Pemprov DKI sebagai pencetus ide juga harus mempertimbangkan apakah di sekeliling halte ada musala atau masjid. Pembangunan musala di halte TransJakarta tidak diperlukan bila di sekitarnya sudah ada tempat ibadah. "Kalau memang tidak ada, kami akan membangun musala di halte yang benar-benar membutuhkan," ucap Wibowo. Baca: Sandi Ingin Halte TransJakarta Dilengkapi Musala Titik keramaian pengguna TransJakarta juga harus diperhatikan. Halte yang dipenuhi penumpang akan ditinjau ulang untuk penambahan fasilitas musala. PT TransJakarta mengaku masih mengkaji rencana tersebut. Bilapun jadi, prosesnya harus dilakukan bertahap. "Karena mesti diukur dulu kapasitas haltenya. Semuanya butuh proses dan kami kerjakan secara pararel," ujar Wibowo. Menurut Wibowo, dari 230 halte TransJakarta, hanya tiga halte yang menyediakan musala, yakni di Glodok, Karet, dan Monas.