medcom.id, Bekasi: Uji coba bus Transjabodetabek kelas premium rute Bekasi Barat-Senayan akan dilakukan mulai besok, 7 September hingga 20 September 2017. Bus berangkat dari Bekasi Barat pada pukul 05.45 WIB atau jam sibuk berangkat kerja dari Bekasi, dan pukul 17.00 WIB atau jam sibuk pulang kerja dari Senayan.
Kepala Divisi Humas Perum Pengangkutan Penumpang Djakarta (PPD), Arga Narendra mengatakan, tarif bus Transjabodetabek Premium rute Bekasi Barat-Senayan dipatok Rp15 ribu di hari pertama uji coba tahap kedua.
"Selanjutnya Rp20 ribu." kata Arga seperti dilansir Antara, Rabu 6 September 2017.
Tarif bus dibanderol lebih mahal tiga kali lipat dibanding Transjabodetabek reguler jurusan Bekasi Barat-Bundaran HI. Itu lantaran jarak tempuh ke Senayan lebih panjang ketimbang ke Bundaran HI. Arga menyebut tarif sudah diberitahukan kepada Badan Pengelola Transportasi Jabodetabek (BPTJ).
(Baca juga: Dishub Bekasi Beri Catatan Evaluasi Transjabotabek)
Selain jarak, fasilitas yang diberikan kepada penumpang juga berbeda dengan bus reguler. Antara lain Wi-Fi gratis, kursi berbaring, sabuk pengaman dan pengisi daya. "Serta ada pengawalan khusus dari vooridjer," lanjutnya.
Pada uji coba besok, sebanyak dua unit armada Transjabodetabek Premium disiapkan. Armada bakal ditambah menjadi 50 bus premium bila hasil uji coba berjalan lancar.
Masih Terkendala Kapasitas Jalan
Kepala Dinas Perhubungan Kota Bekasi Yayan Yuliana menilai, uji coba Transjabodetabek masih terkendala terbatasnya kapasitas jalan Tol Jakarta-Cikampek.
"Kalau bicara fasilitas yang sama di negara maju, ada jalur khususnya yang memang diperuntukan bagi angkutan umum, namun di Tol Jakarta-Cikampek masih memanfaatkan bahu darurat jalan tol," kata Yayan
Menurut Yayan, pemanfaatan bahu jalan sebagai jalur khusus Transjabodetabek berdampak pada hilangnya jalur darurat. Belum lagi, jalur darurat kerap dimanfaatkan pengendara untuk menghindari kemacetan. Otomatis, kata dia, kapasitas jalan di lokasi itu menjadi berkurang lantaran jalur itu juga digunakan sebagai koridor khusus Transjabodetabek.
Selain itu, adanya aktivitas pengerjaan sejumlah proyek infrastruktur jalan tol seperti Light Rapid Transit (LR), Jalan Layang Jakarta-Cikampek, dan Kereta Cepat Jakarta-Bandung dinilai menjadi pemicu tambahan berkurangnya kapasitas jalan.
"Program ini adalah suatu terobosan dalam program pemindahan pengguna kendaraan pribadi kepada angkutan umum, namun sebagian masyarakat ada yang menilai program ini terlalu dipaksakan," ungkap Yayan.
medcom.id, Bekasi: Uji coba bus Transjabodetabek kelas premium rute Bekasi Barat-Senayan akan dilakukan mulai besok, 7 September hingga 20 September 2017. Bus berangkat dari Bekasi Barat pada pukul 05.45 WIB atau jam sibuk berangkat kerja dari Bekasi, dan pukul 17.00 WIB atau jam sibuk pulang kerja dari Senayan.
Kepala Divisi Humas Perum Pengangkutan Penumpang Djakarta (PPD), Arga Narendra mengatakan, tarif bus Transjabodetabek Premium rute Bekasi Barat-Senayan dipatok Rp15 ribu di hari pertama uji coba tahap kedua.
"Selanjutnya Rp20 ribu." kata Arga seperti dilansir Antara, Rabu 6 September 2017.
Tarif bus dibanderol lebih mahal tiga kali lipat dibanding Transjabodetabek reguler jurusan Bekasi Barat-Bundaran HI. Itu lantaran jarak tempuh ke Senayan lebih panjang ketimbang ke Bundaran HI. Arga menyebut tarif sudah diberitahukan kepada Badan Pengelola Transportasi Jabodetabek (BPTJ).
(Baca juga:
Dishub Bekasi Beri Catatan Evaluasi Transjabotabek)
Selain jarak, fasilitas yang diberikan kepada penumpang juga berbeda dengan bus reguler. Antara lain Wi-Fi gratis, kursi berbaring, sabuk pengaman dan pengisi daya. "Serta ada pengawalan khusus dari vooridjer," lanjutnya.
Pada uji coba besok, sebanyak dua unit armada Transjabodetabek Premium disiapkan. Armada bakal ditambah menjadi 50 bus premium bila hasil uji coba berjalan lancar.
Masih Terkendala Kapasitas Jalan
Kepala Dinas Perhubungan Kota Bekasi Yayan Yuliana menilai, uji coba Transjabodetabek masih terkendala terbatasnya kapasitas jalan Tol Jakarta-Cikampek.
"Kalau bicara fasilitas yang sama di negara maju, ada jalur khususnya yang memang diperuntukan bagi angkutan umum, namun di Tol Jakarta-Cikampek masih memanfaatkan bahu darurat jalan tol," kata Yayan
Menurut Yayan, pemanfaatan bahu jalan sebagai jalur khusus Transjabodetabek berdampak pada hilangnya jalur darurat. Belum lagi, jalur darurat kerap dimanfaatkan pengendara untuk menghindari kemacetan. Otomatis, kata dia, kapasitas jalan di lokasi itu menjadi berkurang lantaran jalur itu juga digunakan sebagai koridor khusus Transjabodetabek.
Selain itu, adanya aktivitas pengerjaan sejumlah proyek infrastruktur jalan tol seperti Light Rapid Transit (LR), Jalan Layang Jakarta-Cikampek, dan Kereta Cepat Jakarta-Bandung dinilai menjadi pemicu tambahan berkurangnya kapasitas jalan.
"Program ini adalah suatu terobosan dalam program pemindahan pengguna kendaraan pribadi kepada angkutan umum, namun sebagian masyarakat ada yang menilai program ini terlalu dipaksakan," ungkap Yayan.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id(HUS)