medcom.id, Jakarta: Pemerintah Provinsi DKI Jakarta akan meminta perlindungan TNI Polri untuk memasang terminal parkir elektronik (TPE) dan menurunkan petugas parkir di sejumlah area parking on the street (parkir pinggir jalan). Pasalnya, pemasangan TPE diduga akan mendapat perlawanan dari sejumlah organisasi masyarakat (ormas) dan preman.
Gubernur DKI Jakarta Basuki `Ahok` Tjahaja Purnama mengatakan, banyak ormas dan preman yang menguasai lahan parkir di Ibu Kota. Pemasangan TPE diyakini akan mendapat penolakan dan berpotensi menimbulkan bentrokan.
"Kami ambil kebijakan terapkan TPE dan mau lelang 400 alatnya. Ini (TPE) pasti benturan. Saya sudah beri peringatan waktu acara KNPI (Komite Nasional Pemuda Indonesia). Kami pasti akan benturan. Makanya saya minta Polda dan TNI untuk dukung. Karena pasti ada bentrokan," kata Ahok di Balai Kota, Jalan Medan Merdeka Selatan, Jakarta Pusat, Jumat (10/8/2015).
Terkait bentrokan antar dua ormas yaitu Front Betawi Rembuk (FBR) dan Pemuda Pancasila (PP) di Pasar Gembrong, Ahok menduga kericuhan terjadi karena rebutan lahan parkir. Ia menyerahkan kasus itu ke polisi. "Masalah itu nanti polisi yang atasi," ujarnya.
Seperti diketahui, puluhan orang dari ormas kesukuan berseragam hijau menyerang seseorang yang kebetulan mengenakan seragam ormas lain. Warga dengan berseragam oranye-hitam tersebut langsung diserang. Bentrokan di sekitar Pasar Gembrong tak terelakkan.
Akibat bentrokan itu dua orang terluka dan satu sepeda motor dibakar massa. Polres Jakarta Timur masih menyelidiki kejadian tersebut. Polisi sempat berjaga-jaga di sekitar lokasi untuk mengantisipasi adanya bentrok susulan.
medcom.id, Jakarta: Pemerintah Provinsi DKI Jakarta akan meminta perlindungan TNI Polri untuk memasang terminal parkir elektronik (TPE) dan menurunkan petugas parkir di sejumlah area parking on the street (parkir pinggir jalan). Pasalnya, pemasangan TPE diduga akan mendapat perlawanan dari sejumlah organisasi masyarakat (ormas) dan preman.
Gubernur DKI Jakarta Basuki `Ahok` Tjahaja Purnama mengatakan, banyak ormas dan preman yang menguasai lahan parkir di Ibu Kota. Pemasangan TPE diyakini akan mendapat penolakan dan berpotensi menimbulkan bentrokan.
"Kami ambil kebijakan terapkan TPE dan mau lelang 400 alatnya. Ini (TPE) pasti benturan. Saya sudah beri peringatan waktu acara KNPI (Komite Nasional Pemuda Indonesia). Kami pasti akan benturan. Makanya saya minta Polda dan TNI untuk dukung. Karena pasti ada bentrokan," kata Ahok di Balai Kota, Jalan Medan Merdeka Selatan, Jakarta Pusat, Jumat (10/8/2015).
Terkait bentrokan antar dua ormas yaitu Front Betawi Rembuk (FBR) dan Pemuda Pancasila (PP) di Pasar Gembrong, Ahok menduga kericuhan terjadi karena rebutan lahan parkir. Ia menyerahkan kasus itu ke polisi. "Masalah itu nanti polisi yang atasi," ujarnya.
Seperti diketahui, puluhan orang dari ormas kesukuan berseragam hijau menyerang seseorang yang kebetulan mengenakan seragam ormas lain. Warga dengan berseragam oranye-hitam tersebut langsung diserang. Bentrokan di sekitar Pasar Gembrong tak terelakkan.
Akibat bentrokan itu dua orang terluka dan satu sepeda motor dibakar massa. Polres Jakarta Timur masih menyelidiki kejadian tersebut. Polisi sempat berjaga-jaga di sekitar lokasi untuk mengantisipasi adanya bentrok susulan.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(FZN)