Jakarta: Kepala Dinas Lingkungan Hidup DKI Jakarta Andono Warih menyebut limbah busa di Kanal Banjir Timur (KBT), Jakarta Timur, telah hilang/bersih. Pasalnya, Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) telah melakukan pemeliharaan KBT pekan lalu.
"Ketika ada pemeliharaan, salah satu dan lain hal ada efek pengadukan. karena ada efek itu, air kali di KBT itu menimbulkan busa," ucap Andono kepada Medcom.id, Minggu, 5 Juli 2020.
Dia menuturkan banyaknya kandungan deterjen pada air di KBT membuat pengadukan dalam proses pemeliharaan menimbulkan efek samping. Air deterjen yang diaduk akan mengeluarkan busa.
"Air yang mengandung deterjen, ketika ada pengadukan pasti berbuih seperti kita mengaduk sabun di ember dan mesin cuci," ujar Andono.
Dinas Lingkungan Hidup DKI mengakui belum dapat mengolah limbah rumah tangga tersebut. Sebab pengolahan limbah deterjen harus disediakan secara khusus di setiap rumah di DKI.
Andono mengatakan pihaknya hanya dapat meminimalisasi terjadinya pengadukan saat pemeliharaan. Sehingga limbah busa tersebut tidak kembali muncul.
Sebelumnya, video limbah busa di KBT kembali viral di media sosial. Video direkam salah satu warganet.
Terlihat di dalam video, limbah busa pekat dan mirip seperti salju. Tumpukan busa terbentuk karena pembuangan limbah detergen.
Warga sekitar KBT mengeluhkan limbah busa berterbangan ke rumah mereka. Warga juga mencium bau tak sedap dari limbah tersebut.
Jakarta: Kepala Dinas Lingkungan Hidup DKI Jakarta Andono Warih menyebut limbah busa di Kanal Banjir Timur (KBT), Jakarta Timur, telah hilang/bersih. Pasalnya, Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) telah melakukan pemeliharaan KBT pekan lalu.
"Ketika ada pemeliharaan, salah satu dan lain hal ada efek pengadukan. karena ada efek itu, air kali di KBT itu menimbulkan busa," ucap Andono kepada
Medcom.id, Minggu, 5 Juli 2020.
Dia menuturkan banyaknya kandungan deterjen pada air di KBT membuat pengadukan dalam proses pemeliharaan menimbulkan efek samping. Air deterjen yang diaduk akan mengeluarkan busa.
"Air yang mengandung deterjen, ketika ada pengadukan pasti berbuih seperti kita mengaduk sabun di ember dan mesin cuci," ujar Andono.
Dinas Lingkungan Hidup DKI mengakui belum dapat mengolah limbah rumah tangga tersebut. Sebab pengolahan limbah deterjen harus disediakan secara khusus di setiap rumah di DKI.
Andono mengatakan pihaknya hanya dapat meminimalisasi terjadinya pengadukan saat pemeliharaan. Sehingga limbah busa tersebut tidak kembali muncul.
Sebelumnya, video limbah busa di KBT kembali viral di media sosial. Video direkam salah satu warganet.
Terlihat di dalam video, limbah busa pekat dan mirip seperti salju. Tumpukan busa terbentuk karena pembuangan limbah detergen.
Warga sekitar KBT mengeluhkan limbah busa berterbangan ke rumah mereka. Warga juga mencium bau tak sedap dari limbah tersebut.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(AZF)